Pages

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 28 Desember 2011

bisakah

Aku pernah bermimpi tentang kita...

Hanya kita..

Bisakah jika tak sekedar mimpi?

cemburu

apakah warna rasa cemburu itu? apakaj ia kelam? atau mungkin buram...

entahlah..bahkan aku merasa ia tak terlalu mampu kudefinisi. perlahan ia hadir tanpa kadang kuminta.. Tiba-tiba ia hadir dalam kernyit ketidaksetujuanku, atau mungkin dalam diamku...

Kadang ia bersuara lebih keras daripada suaraku sendiri. Ia menyuarakan satu kata: CINTA

Senin, 26 Desember 2011

nomention2

Entah mengapa ada jeda diam antar rasa.. yang tak juga terdefinisi. Ah.. jarak membuatnya terlalu semu. maafkan, untuk rasa ini...

Jumat, 23 Desember 2011

self talk

Hei diri, sampai kapan kamu berpura-pura menganggap perasaan itu tak ada?. Tak lelahkah?.

Hei aku cukup puas bisa melihat nya setiap hari, bisa mendengar suaranya, gelak tawanya, hei..itu menyenangkan sekali.

Tapi tahukah, nanti ia akan pergi jika kamu tak pernah bicara padanya tentang rasamu
Hei, tahu apa tentangnya? Ia akan selalu ada disisiku kok, selamanya.

Wah, percaya sekali dirimu, wahai diri. Bukankah waktu itu perubah yang paling tak bisa diprediksi?. Bisa saja kemudian dia pergi jauh dan melewatkan hari-hari yang lebih menyenangkan dibanding denganmu.. Dan saat itu tiba, siap-siaplah untuk menangis.

Dan mungkin aku akan tertawa, diriku. Kamu terlalu tidak menghargai waktu dan kebersamaan. Bukankah ia akan mudah terenggut bahkan sebelum kamu menyadari: Ya, aku bahagia bersamamu, Ya.. tinggal lebih lama dalam hidupku, karena aku membutuhkanmu.



#nomention.

nomention







I miss u so bad. Thanks sudah selalu ada disaat yang tepat.

Rabu, 21 Desember 2011

Suatu ketika

Dan aku sampai pada suatu ketika.. Saat aku mulai jatuh cinta. Mudah saja alasannya, mimpi-mimpi kita sama.
Dan semoga semesta izinkan kita mewujudkannya bersama :)

Selasa, 20 Desember 2011

easy come easy go

ekspektasi.

Kadang kita terlalu menaruh ekspektasi besar pada seseorang. Kadang kita menganggap seseorang sudah benar-benar baik hingga pada suatu saat ia melakukan kesalahan dan kita tak mau percaya jika ia bisa salah. Hei, padahal manusia kan tiada yang sempurna.

Belajarlah aku dari lakon teman dekatku. Betapa waktu kadang kala bisa merubah cinta yang nampak sempurna bisa tergantikan dengan mudah dan seketika. Entah siapa yang salah, mungkin memang tak ada yang salah. Hanya saja ya kembali lagi.. ungkapan cintailah segala sesuatu dengan sewajarnya memang paling tepat. Selalu bersiap siaga untuk kehilangan, untuk cinta baru, kisah baruu. it's a life.. we never always predict the best..just can pray for the best.


Early conversation w/ mbak pajarini. Be brave always dear. :) :)

Sabtu, 17 Desember 2011

energy of life

Aku ingin bermimpi lebih besar dari kemampuan-kemampuanku, agar aku punya semakin banyak alasan untuk meneruskan hidup.

Jika dulu semuanya ku jalani lebih mengalir dari air yang mengalir, lebih mengalun dari desiran angin senja favoritku..kini aku lebih sering berenang bersama arus. Berlayar di kapal yang penuh gelombang di kanan kiriku, agar kapalku semakin kokoh berkembang, Agar aku tak hanya berhenti di kapasitas kemampuan terendahku. Aku berusaha meninggalkan sesuatu yang hanya akan membuatku bermimpi kecil saja, aku ingin lebih...lebih dan lebih.. Karena Allah menitipkan segala sesuatu kepadaku untuk kumaksimalkan secara lebih. Tak ada salahnya kan?

Here is my planning in years later from today:

* Lulus BK max 4 tahun, IPK 4. Summa cumlaude. aamiin :D
* Indonesia mengajar di Halmahera selatan, 1 tahun, or
* SM 3 T di singkil aceh
* S2 Psikologi sosial UGM geratis
* Married with hero (siapapun kau, yg pasti hrus asik buat diskusi segala hal ya bang :D )
* Jalan-jalan atau stay di jepang min bberapa bulan lah
* Berangkat haji bareng Mama dan Bapa
* Jadi Dosen
* Punya cafe plus plus.. plus common library nya..plus murah..plus nyaman
* tinggal di kota ************ sama si ************************* sensor. ihihih

and many otherssss.

Allahumma aaminn.

kritikan, peremehan, dan kesuksesan

Kadangkala gue pengen tau banget pandangan utuh seseorang terhadap gue. kadang dijudgement tanpa kedekatan yang personal itu nyelekit loh, suer. It's feel ada orang yang sok tahu tentang hidup lo. Dan itu ga enak. Tapi bisa apa?? Orang hidup kan ga pernah bisa lepas dari pandangan orang lain. Orang baik aja kadang masih suka banyak yang nyela, apalagi yang belum baik atau masih menuju jalan kebaikan... hmmm *tarik napas dalem-dalem*.

Tapi ya tapi, tanpa mereka yang dengan baik hati tanpa diminta komenin kita, apalah arti kita dong? Kita ga akan pernah tahu poin-poin buruk dalam diri, ga akan tahu bagian mana di diri kita yang mesti diupgrade dan dibagusin lagi. Soalnya kalau kita cuma berkaca sendiri, niscaya ya biasanya yang keliatan cuma bagus-bagusnya aja. wong subjektif gitu loh !. Jadi inget kelas Psikologi lintas budaya kemarin pas ngomongin tahapan perkembangan moral yang pasca konvensioanal, ada salah satu kalimat yang sebenernya udah gw denger tapi makin jleb dan terinternalisasi dalam diri karena dosen sekaliber bu sjenny yang ngomong :

" Saat kita sudah merasa jauh lebih baik dari orang lain, saat merasa orang lain dibawah kita, maka mulai di detik itu nilai kita sudah turun dibawah mereka..
Selalu lebih mudah melihat kuman kecil diseberang lautan, ketimbang melihat gajah dipelupuk mata.."

Intinya, kita ga boleh sombong coy.. Harus mau dikritik, tapi yang membangun lah yaaa. Kadangkala atau malah seringkali kita merasa sudah jauh lebih baik dari orang lain dan kemudian semena-mena menyalahkan orang lain. Atau seminimalnya menganggap orang lain tidak lebih mampu melakukan sesuatu dibanding kita.
See bakal kaya apa? gini nih:

* Jadi orang yg selalu always ngeritik (yg ga membangun)orang lain
* Selalu punya celah untuk menyalahkan orang lain
* mudah iri sama keberhasilan orang lain
* tak mau mengakui kemampuan orang lain

Dan apa yang akan ia dapat??
* diri yg terkubur dalam kesombongannya sendiri
* sok tahu dan susah menyerap kebenaran dari luar dirinya
* kapasitas diri yang ga jua meningkat


Memang kita ga akan mati dan terluka berdarah-darah karena kritikan, ataupun celaan orang lain. Tapi pada beberapa orang diperlakukan seperti ini kadangkala menurunkan nilai dirinya. Dan itu yang membahayakan.Saat mental kita tak sanggup menahan laju orang-orang yang baik secara sengaja ingin menjatuhkan kita dengan kritikan ataupun celaan, maka kita akan cenderung mengembangkan konsep diri yang negatif dan bukan tak mungkin malah akan bersikap sama seperti yang mereka tuduhkan.

Cukup sikapi segala kritikan sebagai suatu kesempatan kita untuk "berkaca " lebih jelas lagi. Mungkin berat pada awalnya, wajar saja... kita kan manusia biasa yang punya bakat alamiah narcist dan ekhibisionis yang akan tersentil saat diusik hehe..

Just say: Thanks for ur attention.. :) anggap mereka sangat peduli padamu, hingga bawel banget ngomentarin hidupmu. Segala kata yang menyakitkan itu akan jadi manis saat kita jadikan bahan bakar pemantik api kesuksesan kita nanti.
Inget kata MT?

" Orang yang suka meremehkan orang lain itu suatu hari akan bersiap terperanjat melihat orang yang ia remehkan lebih sukses dari peremehan yang pernah ia dapat.."

So, kalo diremehkan.. YES. Berarti kita lagi difasilitasi untuk lebih sukses, lebih tinggi, lebih mulia dari orang yang meremehkan kita. What a beautiful chances, isn't?



***
Kontemplasi diri after discuss w/ my bro arga.

Senin, 12 Desember 2011

Never say Die- Yui

Sometimes we get fed up
But there are good things in life too
That’s how we go on

Baby!!
Never mind.
Never say die!

We deceive each other
Sometimes, don’t we?
Your reflection in the mirror
Must know

When I looked up
I floated up into space
The blue sky goes on forever
Which way to tomorrow?

Even when you’re feeling down
Because you did what you were supposed to
And it still didn’t work

Baby!!
Never mind.
Never say die!

No good can come
Of being gullible
With people who will trick you
But I can’t change

I began to want to cling to God
So I threw a coin in an offering box

It is all right!

Sometimes we get fed up
But there are good things in life too
That’s how we go on

Baby!!
Never mind.
Never say die!

When I’m exhausted and fall asleep
I can take my mind off things, but...

Sometimes
You lose sight once again
Of what you’re supposed to do
And stop and think

But! Baby!!
Never mind.
Never say…

Sometimes we get fed up
But there are good things in life too
That’s how we go on

Baby!!
Never mind.
Never say die!

***
Saat merasa hidup kita mulai nggak banget. saat dunia seolah kompak mengejek kekurangan kita, saat suara-suara sumbang mulai terdengar. Teriakanlah bahwa kita takkan pernah mati. Keburukan juga bagian dari hidup yang juga pantas disyukuri selain kebahagiaan. Selalu ada kebaikan bahkan dalam situasi ter-engga-baik dalam hidup.

Sometimes we get fed up
But there are good things in life too
That’s how we go on

Semangat desember :)

Sesuatu tentang jatuh cinta

Mereka bilang kita saling jatuh cinta

Mereka bilang mata kita berbinar kala saling menatap

Tapi mereka tak pernah benar-benar tahu kedalaman hati kita

Bahkan mungkin kita pun tak tahu

Apapun tentang jatuh cinta, selalu menarik untuk jadi perbincangan

Dan kita berusaha tak melibatkan diri

Mengapa?

Takut jadi jatuh cintakah?

Biarlah suara-suara itu tetap ada, sesuatu tentang jatuh cinta :)

Dan sudah terlalu lama ternyata

Day has always running more faster than we know...


Tiba-tiba udah bulan desember. Lama kali ternyata ninggalin rumahku ini. Beragam cerita terukir di bulan november, semuanya hampir didominasi oleh tangisan. wkakakaak.

Tangisan seneng, bahagia, sedih, terharu, bangga, dan kecewa.. as usual.. inilh hidup peh. xD

November dibuka oleh satu pengerjaan proker depdik yg terakhir: BK Fair 2011
Yup, inilah proker yang SESUATU banget. persiapan yg dimulai dari beberapa bulan lalu ini ternyata masih penuh hectic, dan hard feeling bgt. Full of complicated conflict. Ga jarang gw jadi gampang nangis, stres, asma kambuh, gara-gara mikirin ini proker doang. hahaha..sikit lebay lah. Acara ini mengajarkan gw untuk gimana caranya tetep bisa kuat didepan mereka yg bahkan menganggap dan memandang acara ini dg sebelah mata. Menguatkan banyak bahu yang bahkan bahu sendiri pun mudah tergetar.

Well, qyanya memang ribuan terimakasih ga akan cukup terucap buat seluruh panitia yang udah hebat banget, strong dan keren-keren..thanks guys, all of you are awesome. Ketuplak san waketuplak yang oke banget, and u guys now are shining stars in my eyes :). Depdikers yang kerennya ga ketulungan. Uri, NUnuy, ajeng, ogi... kalian bikin gw speechless karena keren banget. *peluk sayang*.

BPH sayang.. yang paling gue syang.. fufufu..thanks guysss :)
Arga, rini, mesi.. guys.. miss u.
Thanks rini udh mw berbagi arga pas malem2 itu, minta ditemenin dy cuma buat di temenin nangis sesenggukan.. hahaha.


Sebelum bk fair ya tepatnya tanggal umm.. *ga kuat nyebutinnya* He's getting married. Yes he is my lovely A. cinta pertama yang gagal jadi cinta terakhir.. wakakakak. Inget banget pagi-pagi nangis heboh ga ketulungan di sekre sama mesi n nurul. Sakit banget rasanya.. kaya ada yang tercerabut dari diri gue. But once again, it's life babe. Udah ah ga mau bahas panjang-panjang.

But here is for u, mamas:

" Nikmati hidup barumu, bahagiakan dia, jadilah lebih hangat dngn belajar berbagi cintamu untuknya.. that's it.."

Buat mamas, yes u.. thanks for everything. Umm.. yes, till this second, i still loving u..as always.


Entah sampai kapan. mungkin sampai ada lagi yg bs membuat hatiku tergetar seperti dirimu yg bs membuat hati aq lebih dari bergetar. *nangis*


hahahahaha. December, please be nice to me. i wanna meet january earlier :")

Sabtu, 08 Oktober 2011

Kamu, di mataku

Tak peduli seberapa enggak banget nya kamu di matamu sendiri, tapi aku tetap tak setuju.
Kamu tetap baik di mataku, dan hatiku..
Tetap jadi orang hebat, tetap membuat aliran darah menghangat saat kamu berbicara lantang

Kamu, tak usah terlalu mendengar apa kata sekitar tentang mü.

Karena mereka tak tahu siapa kamu..

Buntu

Aku berjalan ke utara, dan kamu memilih arah selatan..
Sebenarnya aku ingin mengikutimu, tapi kamu kesana untuk mengikuti jejak cinta yang kamu kejar. Dan aku tak mau jadi bayanganmu saja, itu sakit asal kamu tahu.

Baiklah, semoga kita menemukan jalan buntu, llu berbalik dan saling bertemu :)

Kamis, 11 Agustus 2011

~Randomize me~

Aku memilih melihatmu dari sini..
Mencecap indahmu dari jarak terdekat, namun masih tak tersentuh..

Berkali mataku, hatiku, mencoba membicarakan ttg 'rasa' tapi, jarak kita memang terlampau dekat; jadi tak bisa terbaca.

Jadi aku hanya memilih untuk tidak memilih.

Kamis, 04 Agustus 2011

maaf, saya khilaf..

Ajaib banget ditengah kelemesan badan, (puasa ceritanya) gw malah ujug2 ke gramed matraman jam 2 an siang. bermodal nangkring di metromini 46 gw pun nekat ke matraman.

Gramed matraman adalah one of surga gw di jakarta. kalo lagi pengen sendiri pasti gw kesana, baca buku gratisan, liat-liat komik baru, dan pada akhirnya gw ngeces sendiri liat buku2 baru.. pengen beli semuaaaa, tapi apa daya kantong tak sampai uwoooooo.

Setelah kalap muter sana-sini, nyari buku inceran di mesin pencari yg ternyata tuh buku belum ada stoknya. *gigit jari*.
Jreeeenggg tanpa angin tanpa hujan pun akhirnya gue beli tiga buah buku. Setelah berlalu dari kasir barulah rasa harubiru (red: nyesek plus nyesel) itu muncul. God, siang-siang gw beli buku banyak seharga uang saku seminggu. hikssss :(. Suddenly gw emang suka khilaf gitu. *ngeles*

Here is buku yang berhasil gw seret dari gramed matraman.

1. 33 Pesan Nabi. Komik Hadist Shahih Bukhari Muslim. hmm, ini sih sebenernya buku inceran udah lama.. hehe

2. Ayahku (bukan) Pembohong. Buku barunya Tere Liye. Entah kenapa yah, gw selalu terbuai (halah) eh tergoda sama buku-bukunya tere liye. So gw beli ajah. hwehehehe

3. KENING. Buku curhatannya Fitrop (Fitri Tropica). Anyway, ini buku gw beli dengan alasan yg sangat sepele. Gara-gara pas antri bayar buku yang pertama gw ngeliat seorang cowo megang buku itu. Walhasil gw cari tuh.. dan ternyata itu bukunya fitrop. aaaa gw seneng banget.

Well, setelah ini rencananya mau buat review buku-bukunya. Yah, biar gw ga terlalu ngerasa bersalah lah. hehe.


***

Gw masih ga berubah. Lebih milih buku atau dvd film kalo punya duit. Walau ga nolak juga kalo diajak belanja baju atau sepatu. Yah, i'm ordinary girl too. ngeces juga liat baju keren. But, i prefer buy a new book or other things. Baju cuma bisa gue pake sendiri, sedangkan buku, pengetahuan, bisa gue bagi kesiapapun.

Dear, buku-buku yang udah gw beli tp belum dibaca dengan baik. Maaf yah...
Someday, pasti gw baca dan gw cari kooo. :)

Sabtu, 30 Juli 2011

Wajah Pendidikan Indonesia (created on July 2009)

WAJAH PENDIDIKAN DI INDONESIA


Bila kita mendengar kata pendidikan, maka akan identik dengan sekolah, kuliah, guru, siswa, mahasiswa dan yang lainnya, ilmu, belajar, pembangunan akhlakul kharimah dan yang lainnya. Semuanya mungkin tentang pembangunan generasi muda, calon pemimpin bangsa kelak. Walau dalam Islam hukum mencari pendidikan itu wajib bagi semuanya, tua, muda, kanak-kanak, dari lahir sampai liang lahat.

Mari kita tengok ke dalam Negeri, bagaimana wajah pendidikan kita?.

Di Indonesia sendiri setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak, sebagaimana yang telah di atur oleh Undang-undang dasar 45. Namun apakah sudah semua anak bangsa telah mendapatkan haknya?. Ternyata masih banyak dari kita yang tak bisa dengan leluasa menikmati pendidikan. Banyak diantara kita yang mengalah pada nasib, lebih memilih bekerja untuk meredakan suara perut, menyambung hidup dengan nasi. Maka alangkah naifnya kita yang telah di beri kesempatan ini menyia-nyiakannya, bermalas-malasan, setengah hati mencari ilmu. Walau kita tahu, nasib bangsa di masa depan di tentukan oleh kita. Generasi muda bangsa.

Masalah pendidikan di Indonesia pun tidak berhenti hanya kepada masalah kesempatan-masalah biaya, tapi juga masalah para pelaksana pendidikan itu sendiri. Siapa mereka itu?
Mereka adalah pemerintah, sebagai penyelenggara dan penanggungjawab pendidikan bangsa, lalu para tenaga pendidik, dan peserta didik. Ketiga komponen ini haruus saling bersinergi, mendukung satu sama lain agar tercipta pendidikan yang baik, bermutu dan dapat di nikmati oleh semua kalangan.

Pemerintah sebagai penanggung jawab dari penyelenggaraan pendidikan, motor pertama pembuat kebijakan pendidikan, sudah selayaknya melakukan terobosan baru bagi dunia pendidika. Karena pendidikan merupakan sesuatu yang dinamis, berkembang sesuai dengan zamannya. Pendidikan dan masalah birokrasi adalah bagaikan dua mata pisau yang tak bisa di satukan, seringkali pendidikan menjadi tersendat karena masalah birokrasi, terutama mengenai masalah infrastruktur pendidikan, baik itu fisik maupun non fisik. Mungkin bagi sekolah yang letaknya dekat dengan pusat pemerintahan, bukan merupakan hal yang sulit untuk meminta kelengkapan fasilitas, ataupun dana, memperbaharui isu-isu pendidikan terbaru, atau yang lainnya. Tapi bayangkan dengan sekolah yang terletak di pedalaman, di pedesaan, yang belum tersentuh peradaban baru, bagi mereka bisa mendapat pendidikan saja adalah suatu hal yang sangat istimewa. Pemerintah juga bertanggungjawab terhadap kesejahteraan para pendidik, yang seharusnya tidak berdasarkan status (baca : PNS-NON PNS). Banyak tenaga pendidik di Negara ini yang tak bergelar sarjana, tapi nmereka menagbdi dengan sepenuh hati kepada pertiwi, menjalankan tugasnya, bahkan tanpa memikirkan bayaran atas profesinya .

Tenaga pendidik juga memliki peran yang tak kalah vitalnya dalam pendidikan. Guru tak hanya berperan sebagai pentransfer segala ilmu pengetahuan kepada siswanya, tapi juga Guru sebagai role mode, teladan bagi para siswanya. Semua ini akan berjalan dengan selaras dan seimbang apabila kita memiliki para tenaga pendidik yang berkualitas, yang memberikan totalitas pengabdiannya kepada Negara. Lagi-lagi pemerintah juga ambil peranan dalam masalah ini. Untuk menciptakan SDA yang berkualitas di perlukan sokongan dana, pelatihan-pelatihan untuk menambah keprofesinalismean mereka, jaminan kesejahteraan, dan jaminan ketenangan profesi, hal ini menjadi penting, karena dalam menjalankan tugasnya seorang guru memerlukan situasi yang kondusif, bebas dari tekanan dan interensi pihak-pihak yang mempunyai tujuan lain.

Peserta didik, merupakan komponen terpenting dari pendidikan. Merekalah objek penerima ilmu pengetahuan dari para tenaga pendidik, merekalah penerima kebijakan-kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Tapi, apa hanya sampai di situ peran seorang siswa dalam pendidikan? Diam, menyimak, mendengarkan, lalu menelan mentah-mentah apa yang mereka dapatkan dari sekolah, tanpa berfikir lagi guna dan manfaat bagi kehidupannya kelak. Banyak generasi muda kita yang pintar, yang berotak cerdas, namun banyak juga yang menjadi celaka dengan kecerdasannya. Menggunakan kepintaran yang mereaka punya untuk hal-hal yang merugikan masyarakat sekitarnya, melakukan tindakan criminal dan lain sebagainya. Hal ini laha yang akan terus terjadi apabila para peserta didik hanya berperan sebagai penerima, selayaknya mereka juga di libatkan secara aktif dalam pendidikan, sudah tak zaman lagi bila guru saja yang terus aktif bercerita, di perlukan juga partisipasi para siswa, misalkan dengan bertanya pada pelajaran yang tidak mengerti, berani menevaluasi kinerja gurunya muda sarat agar berubah menjadi lebih baik lagi.
Pada akhirnya, kita semua berharap agar tercipta pendidikan yang baik di Indonesia tercinta ini, pendidikan yang bermutu, yang akan menghasilkan generasi muda berkualitas.













PERENCANAAN HIDUP DALAM 5 TAHUN KE DEPAN
( Insya Allah jika masih di beri umur oleh Allah  )


Nama saya Nurlatifah, terlahir di karawang 13 juli 1991. Akan membuat perencanaan hidup saya dalam 5 tahun ke depan (insya Allah jika saya masih di beri kesempatan hidup di dunia) semenjak saya di terima di UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA pada tahun akademik 2009/2010 fakultas Ilmu pendidikan, jurusan Bimbingan dan Konseling. Adapun perencanaan hidup saya adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan masa perkulahan saya dengan tepat waktu, selambatnya dalam jangka waktu 5 tahun.
2. Mengikuti kegiatan atau organisasi kemahasiswaan untuk melatih, mengembangkan, dan mengasah kemampuan saya, dan jiwa kepemimpinan saya.
3. Mengikuti kegiatan keagamaan, kajian-kajian ilmu agar dapat menambah keimanan dan pengetahuan agama saya.
4. Bila telah menyelesaikan pendidikan di Bimbingan Konseling UNJ, kelak saya ingin menjadi guru BK yang asyik sehingga bisa dekat dengan para murid agar mereka tidak segan bercerita tentang masalahnya kepada saya.
5. Ingin mengikuti organisasi kepenulisan atau bahasa untuk menyalurkan hobi saya dalam bidang sastra, dan bahasa.
6. Jika telah menyelesaikan studi, saya ingin lanjut S2 bila ada kesempatan, dan biaya.





AKU DAN MASA DEPAN PENDIDKAN INDONESIA
Aku ingin menjadi bagian dari pendidikan Indonesia. Menjadi penyemangat bagi putra-putri bangsa, agar terus berkarya, terus bercita-cita.
Aku ingin berusaha meyakinkan mereka, agar mau terus belajar, menjadi para pejuang ilmu pengetahuan. Aku ingin selalu ada untuk mereka yang kadang merasa kalah oleh masalahnya, di pandang tak ada oleh kawannya saat melakukan hal-hal di luar norma yang ada.
Aku ingin menjadi orang pertama yang tersenyum saat anak muridku berhasil kelak. Saat mereka dapat menuntut ilmu tanpa aral derita. Walau sungguhpun, hidup itu tak pernah habis masalahnya.
Tapi setidaknya aku ingin terus memasang telingaku dengan seksama, mendengar setiap kesah mereka, dan kemudian berusaha mengajaknya bersyukur atas apa yang mereka punya.
Bersyukur bahwa mereka termasuk anak bangsa yang beruntung bisa berseragam sekolah setiap hari, masih berkesempatan mendengar, menyimak, lalu membuka cakrawala ilmuNya lewat para guru yang mulia. Karena di luar sana ada berjuta malaikat kecil seperti mereka tak pernah kenal arti sekolah, tak pernah punya setumpuk buku untuk di baca, tak pernah bisa berselancar dunia maya untuk mencari kabar berita, walau interner sudah dimana-mana.
Dan untuk mereka di luar sana, yang punya kelebihan luar biasa namun tak kuasa bercita-cita karena satu kata : BIAYA. Aku ingin berikan selaksa do’a dan pengharapan. Membantu mereka semampuku agar mereka dapat merajut mimpi baru, meski dengan jalan yang lain,, tanpa sekolah, tanpa ijazah. Aku ingin membimbing mereka agar terus bersemangat menatap masa depan.
Aku ingin meyakinkan semua, bahwa tak pernah ada anak yang terlahir dengan label NAKAL. Setiap anak terlahir polos, dan suci seperti selembar kertas putih. Tergantung bagaimana mewarnainya, menggambarinya.
Namun aku ingin berusaha menorehkan warna-warna terbaik pada mereka, warna paling ceria yang pernah ada. Agar mereka dapat bersuka cita menghadapi dunia, dengan bekal ilmu dan cita-cita.
Aku ingin jadi sahabat mereka yang setia mengiringi kesuksesan mereka. Aku ingin melihat mereka memeluk mimpi-mimpinya. Jadi dokter, ahli kimia, ahli fisika ataupun yang lainnya. Walaupun mungkin aku tak akan pernah mengajarinya matematika atau yang lainnya. Aku ingin mengajari mereka membaca!. Belajar membaca setiap kejadian yang ada dengan respon terbaik, dengan tata cara seorang pejuang ilmu yang sejati.
Mungkin terdengar begitu muluk, tapi jika kita masih boleh bermimpi maka pilihlah yang paling baik. Lalu buatlah ia menjadi nyata dengan cara terbaik pula.


NurLatifah 1715096170
MPA Jurusab BIMBINGAN DAN KONSELING 2009

Remember this? Penugasan MPA tahun 2009. Sekarang, gw udah semester 5. Udah tua !

PERAN GURU PEMBIMBING BAGI SISWA
Peran adalah tingkah laku yang dipentaskan individu berkenaan dengan kedudukan atau statusnya. Peranan merupakan aspek dinamis dari status. Jika seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya.
Pengertian keberhasilan pada konteks tulisan ini diukur dengan angka yang diperoleh siswa pada setiap mata pelajaran yang tercantum di raport siswa, atau sekurang-kurangnya angka yang diperoleh siswa dari evaluasi/ulangan dan ujian. Kurang dari angka 6 (enam) tidak berhasil, antara 6 – 7,9 mendapat predikat penilaian cukup, dan 8 (delapan) ke atas baik atau berhasil. Angka 6 (enam) pada umumnya diletakkan sebagai ”batas” atau ukuran berhasil dan tidak berhasil.
Gagal dipahami sebagai tidak berhasilnya siswa mencapai angka/nilai minimal yang menggambarkan pencapaian kompetensi tertentu sebagai standar untuk naik kelas atau lulus. (polldaddy poll=1743372)
Siswa adalah peserta didik/subyek didik pada sekolah formal pada jenjang tertentu, misalnya SD, SMP, SMU dll.
Secara gampangnya tulisan ini hendak mendeskripsikan seberapa besar peran seorang guru dalam ikut andil mempengaruhi siswa mencapai keberhasilannya. Berhasil dan gagal (terbatas) diukur dari nilai angka siswa pada rapor, yang menentukan naik/lulus tidaknya siswa itu. Besaran peran guru dimaksud dicoba untuk dikwantifikasi (diangkakan secara numerik statistik) meski sangat sulit mencapai tingkat generalisasi konklusi yang presisi bulat utuh dan dapat dianggap mewakili peran guru.
Dalam peng-angkaan untuk mencapai besaran prosentase peran guru, diandaikan bahwa setiap guru telah menjalankan semua peranannya. Semua komponen yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam keberhasilan siswa, seperti orangtua siswa/rumah tangga, mastarakat lingkungan, juga menjalankan perannya dengan baik. Alokasi waktu yang menjadi domain masing-masing dikwantifikasi.
PERANAN GURU
Dalam bukunya BURUNG BERKICAU Anthony de Mello menulis pengandaian sebagai berikut:
Seorang murid mengeluh kepada Gurunya
’Bapak menuturkan banyak cerita, Tetapi tidak pernah
Menerangkan maknanya kepada kami’
Jawab sang Guru:
’Bagaimana pendapatmu, Nak,
Andaikan seorang menawarkan
Buah kepadamu, namun

Mengunyahkannya dahulu
Bagimu?’
Dari perumpamaan de Mello dipahami bahwa peran seorang guru bukanlah penentu dan ada batas-batasnya. Batas itu dibahasakan sebagai peran menawarkan buah (baca=menyampaikan, menerangkan/menjelaskan materi ajar yang tentunya dengan berbagai methode dan media), namun tetaplah murid yang ”mengunyahnya” (subyek belajar). Pada teori belajar modern yang memberikan banyak peran pada siswa sebagai subyek belajar secara lebih luas, maka guru memposisikan dirinya sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi kebutuhan belajar muridnya.


Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak.
Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
Peran guru sebagai model atau menjadi contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.
Peran guru sebagai pelajar (learner). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan yang baru yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.

Komentar dari artikel ini :
Menurut saya artikel ini sangat jelas sekali menjelaskan tentang peran guru pembimbing siswa. Menjadi seorang guru bukan hanya sebatas profesi yang di jalankan begitu saja, lalu menerima bayaran dari Negara. Tugas seorang guru lebih dari itu, yaitu sebagai seorang pendidik pastinya, seorang guru bukan hanya berperan sebagai sosok pentransfer ilmu pengetahuan, bukan hanya mengajar dan membuka cakrawala siswa tentang semesta ilmu. Namun juga bagaimana mengarahkan siswa untuk menjadi sosok yang berkepribadian yang baik, mampu mempertanggungjawabkan ilmu-ilmu yang dia dapatkan untuk kebaikan. Dan hal itu bisa tercipta bila ia memiliki seorang guru yang mau mendidiknya, mengarahkannya, layaknya seorang Ayah kepada anaknya, layaknya seorang Ibu kepada putrinya. Kemudian, guru juga berperan sebagai role mode dari murid-mridnya. Segala tingkah laku guru akan di tiru oleh muridnya, maka sudah selayaknya bila kita mencontohkan hal-hal menerapkan nilai-nilai tersebut di kehidupan kita pula. Peran guru sebagai pembimbing, jelas sekali bahwa seorang guru bertanggungjawab atas akhlak dan perilaku muridnya, khususnya ketika di lingkungan sekolah, bahkan di rumah. Namun tak jarang kita dapati, adakalanya guru pembimbing di sekolah justru berubah menjadi seorang guru penghukum. Setiap ada masalah penyimpangan perilaku pada murid, maka di langsung saja melimpahkan kesalahan pada muridnya, dan mengabaikan aspek-aspek penting lainnya, seperti :
• Sisi psikologis siswa yang terkena masalah.
• Kelanjutan masalah yang ada, karena suatu masalah tak akan selesai dengan kemarahan, apalagi kekerasan.
• Nilai moral seorang guru, jika seorang guru pembimbing melakukan hal ini berulang-ulang maka jangan di salahkan jika para siswa memberikan pelabelan yang negative terhadap guru pembimbing, misalnya : guru penghukum, guru killer atau lain sebagainya.
Terakhir mengenai peran guru sebagai komunikator, seorang guru apalagi guru pembimbing
harus bisa berkomunikasi dengan baik pada para murid, orangtua ataupun sesama guru yang lainnya, harus belajar mengatasi masalah dengan melakukan berbagai pendekatan persuasive terlebih terhadap siswa yang sedang bermasalah Sekian pendapat dari saya

Bersukur (cerita anak)

Di ceritakan di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor burung gagak yang kulitnya hitam pekat bernama Gagas. Di hutan itu gagas tinggal bersama kelompok gagak hitam lainnya, namun ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain bersama para merpati putih yang indah dan cantik bulunya serta merdu suaranya. Suatu hari saat gagas tengah asik bermain bersama para merpati, ia merenungi keadaan dirinya yang berbeda dengan para merpati tersebut. Ia bergumam dalam hatinya mengapa ia tak secantik para merpati, mengapa bulu di sekujur tubuhnya berwarna hitam pekat, ia merasa sebagai hewan paling buruk rupa di hutan itu.

Beberapa hari kemudian Gagas masih terlihat murung, ia malas keluar sarang dan tak mau lagi bermain bersama para merpati, ia malu mempunyai bulu yang tak secantik merpati, ia sedih karena para hewan jantan tak pernah ada yang memperhatikannya. Gagas terpuruk dalam kesedihannya sendiri, banyak waktu yang ia habiskan untuk menyendiri sampai para keluarga gagak mulai mengkhawatirkan keadaannya. Gagas merasa bahwa ia tak punya guna sama sekali, sudah hitam, suaraku jelek lagi, ah, apa gunanya aku hidup. Tuhan, kenapa aku diciptakan menjadi seekor gagak? Mengapa tak Kau jadikan aku seperti merpati yang cantik?.

Gagas terus saja menyalahkan dirinya sendiri dan mulai menggugat takdir Tuhan atasnya, astagfirulloh gagas.
Suatu malam, Pak Gekgek, ayah Gagas mengajaknya mencari makanan kesekitar hutan. Mereka hendak mengumpulkan makanan untuk musim dingin yang sebentar lagi akan tiba. Setelah tiba didalam hutan maka Gagas dan Ayah Gekgek pun bergegas mengumpulkan berbagai makanan yang mereka temui disana. Ada buah-buahan, kacang kenari, dan banyak lagi yang lain. Dalam perjalanan pulang menuju sarang, tiba-tiba mereka di kejutkan oleh teriakan keluarga merpati yang ternyata sarang mereka di ranting bawah pohon ceri tengah diobrak-abrik oleh rombongan Tupai pencuri. Sontak Gagas dan Ayah Gekgek yang tengah terbang menembus kegelapan malam menjadi terkejut melihat kejadian tersebut, sejenak mereka berdua terdian ketakutan dan mulai beringsut ke semak perdu untuk bersembunyi. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepala gagas untuk dapat mengusir para Tupai pencuri tersebut, Gagas berteriak sangat kencang sampai mengagetkan kawanan Tupai pencuri yang kemudian lari terbirit-birit kesarangnya.
Para Tupai pun ketakutan mendengar teriakan Gagas, namun mereka tidak dapat mengetahi darimana sumber teriakan barusan. Mereka menyangka bahwa yang berteriak tadi adalah setan.

Lalu kemanakah Gagas? Ternyata gelap malam mampu menyamarkan keberadaannya yang berbulu hitam pekat, sehingga ia mampu berteriak kencang dan mengagetkan pencuri tanpa diketahui oleh mereka.
Pada akhirnya keluarga merpati pun selamat dari gangguan kawanan Tupai pencuri. Keluarga merpati sangat berterimakasih kepada Gagas dan Ayah Gekgek yang telah membantu mengusir Tupai pencuri dari sarang mereka. Sejak saat itulah Gagas jadi tahu alasan mengapa Tuhan memberikannya bulu yang hitam pekat, mengapa Tuhan membuat suaranya parau dan tak semerdu merpati...

***

Seringkali kita merasa iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain dan lupa bahwa kita sendiri memiliki kelebihan yang luar biasa. Kita kadang.menjadi terlalu fokus untuk membanding-bandingkan kekurangan yang kta miliki dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Pernah kita merenungi bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang pada intinya adalah bagaiman cara merubah suatu kekurangan menjadi suatu kelebihan. Bagaimana caranya agar kita bisa lebih mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.

Belajar Ukhuwah dari seorang Salim

kubaca firman persaudaraan


ketika kubaca firmanNya, “sungguh tiap mukmin bersaudara”

aku tahu, ukhuwah tak perlu diperjuangkan


tak perlu, karena ia hanyalah akibat dari iman

aku ingat pertemuan pertama kita,

dalam dua detik, dua detik saja

aku telah merasakan perkenalan, bahkan kesepakatan

itulah ruh-ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra

dengan iman yang menyala, mereka telah mufakat

meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum berjabat

ya, kubaca lagi firmanNya, “sungguh tiap mukmin bersaudara”

aku makin tahu, persaudaraan tak perlu diperjuangkan

karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh

saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan

saat pemberian bagai bara api, dan saat kebaikan justru melukai

aku tahu, yang rombeng bukanlah ukhuwah kita

hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau menjerit

mungkin dua-duanya, mungkin kau saja

tentu terlebih sering, imankulah yang compang-camping

kubaca firman persaudaraan itu,

dan aku makin tahu,mengapa di kala lain diancamkan;

“para kekasih pada hari itu, sebagian menjadi musuh sebagian yang lain..

kecuali orang-orang yang bertaqwa”


*Uhibbukum fillah, semua saudaraku..

Mba Ony says: Semua orang yang mmperkenalkan, yang mendekatkan ipeh sama Allah dan rasulnya adalah teman-teman sejati ipeh.

:)

memiliki yang tidak ku miliki

“Ketika kita melihat cahaya bintang berkelap-kelip, bintang yang sebenarnya telah menghilang..
Ketika cahaya tersebut telah menempuh satu juta tahun cahaya perjalanan dalam ruang, bintang tersebut memudar meninggalkan cahayanya..
Ini seperti cinta yang telah hilang, ketika kita menyadari betapa berharganya itu.. (Hearming Film- 2007)”

Menyadari bahwa sesuatu yang sempat atau pernah kita miliki begitu penting dan berharga tak jarang baru kita lakukan setelah sesuatu itu pergi meninggalkan kita. Selanjutnya hanya penyesalan dan perandai-andaian bisa memutar waktu untuk dapat memperbaiki segala. Saat kita tak sempat berbakti pada orangtua sementara mereka telah lebih dahulu dipanggil ke haribaanNya, atau kita tak sempat meminta maaf atas segala kesalahan dan luka yang kita toreh di hati para sahabat kita sementara perpisahan selalu tak bisa terelakkan..
Waktu memang tak pernah bisa ditawar, detiknya tak akan bisa ditunda meski kita memohon setengah mati. Dan cinta memang tak selamanya bisa terindra, terbaca, dan terlafalkan..
Setidaknya biarkan cinta itu bekerja memenuhi deru hidup kita, biarkan ia menjelma dalam tiap laku kita. Jika terlampau sulit cinta itu diucapkan, lakukan saja. Berikan hal-hal terbaik untuk orang-orang yang kita cintai, lakukan sepenuh hati, sebesar cinta.. karena kita tak pernah tahu apakah hari ini adalah pertemuan terakhir dengan orangtua kita, pertemuan terakhir dengan sahabat-sahabat kita. Tak ada yang tahu jika hari ini mungkin adalah hari terakhir kita diizinkan menghirup udara, kesempatan terkahir untuk memandang matahari, melepas tawa dan canda, tak pernah ada yang tahu...
Hidup seorang manusia adalah siklus yang tak bisa kita rubah, tatanannya telah digariskan dengan begitu cermat di lauhul Mahfud nya. Tiada, ada dan kembali tiada..
Jika kelahiran diibaratkan stasiun awal kehidupan, maka isi kehidupan adalah kereta yang akan singgah di stasiun-stasiun kehidupan yang harus kita lewati. Laksana suatu perjalanan panjang maka akan ada banyak hal menarik yang akan kita temui. Kita akan bertemu banyak orang hilir mudik datang dan pergi dalam kereta kehidupan kita. Ada yang berhenti duluan, ada yang setelah kita..
Ada orang-orang yang membuat kita menarik senyum simpul, ada juga yang membuat kita bergemuruh marah. Aneka ragam di kereta kehidupan. Lalu satu persatu mereka datang dan pergi, dan memang harusnya seperti itu. Hidup akan selalu berputar arahnya, akan ada orang yang datang dan pergi dalam hidup. Masing-masing menggoreskan warna tersendiri dalam kanvas hidup. Aneka warna dan rupa. Itulah fungsi mereka, memberi warna kehidupan. Berterima kasihlah pada mereka yang telah sudi masuk ke dalam kehidupan kita, terima kasih karena telah membantu membuat hidup kita tak hanya sekedar hitam dan putih...

Sekali lagi, biarkan cinta bekerja. Biarkan ia menjadi kekuatan yang membadai untuk menguatkan orang-orang yang kita cintai. Karena cinta itu menumbuhkan. Menumbuhkan kualitas orang yang kita cintai. Jikalau orang yang kita cinta pergi meninggalkan kita, berhusnudzonlah ia akan menemukan cinta yang lebih baik selain dari cinta yang kita berikan; Cinta dari Sang Maha Cinta..
Kembangkan cinta yang kita miliki sekarang, biarkan ia menjadi cinta-cinta lain yang akan mampu mengajarkan kebaikan cinta pada yang lain pula...

Memiliki yang tidak dimiliki. Innalillahi wainnailaihi roojiun.
Ya Rabb, ku tahu saat terlahir aku tak membawa apa-apa. Maka ingatkanku jika aku begitu egois dan tak bisa menerima saat Engkau mengambil apa-apa dariku yang kesemuanya memang mutlak milikMu Ya Rohmaan...

Latifah Mahfudz – 26072011-

Kambuh, azzam, dan cinta Bapake

Lagi, paru-paru ku tak bisa menyerap udara dengan sempurna. Ia megap-megap semalaman ini. Ditemani batuk yang suaranya nyaring tak terkira, sudah ku coba untuk menahan agar suaranya tak membangunkan seisi rumah. Namun nampaknya usahaku sia-sia. Batuk malah makin merajalela.
Aku pun beranjak dari kamar menuju dapur mencari seteguk air untuk membasahi tenggorokanku yang mulai perih, oh saat bangun baru kusadari ternyata badanku lemas dan kepala pun memberat. Ku raba dahiku, hangat. Keputusanku untuk tidur lebih cepat ternyata memang tepat, badanku ngehang setelah seharian di kampus dan melewatkan makan nasi seharian. Kebiasaan buruk anak kosan. Saat menuju dapur, mataku tertumbuk pada satu bungkus mungil obat batuk cair rasa jahe. Oaalahhh, menggoda sekali. Pasti tenggorokanku akan langsung menghangat. Eiitsss, tapi aku harus menahan diri, yang kubutuhkan bukan obat itu, tapi obat sebenarnya. Aku sudah berazzam untuk menghentikan konsumsi obat-obatan kimiawi, walau belum bisa maksimal tapi setidaknya aku akan terus berusaha.

Glek-glek... 2 gelas air putih hangat mengaliri tenggorokanku yang semakin perih. Alhamdulillah nikmatnya air putih. Aku masih meresapi rasa-rasa air itu sambil duduk di tangga rumah. Dadaku masih sesak, udara belum bisa mengalir maksimal. Terbayang biasanya aku selalu punya stok obat kimia di dompet kalau-kalau anfal seperti ini dan tak ragu meminum 1 sampai 3 tablet kalau perlu, astagfirulloh.
Bronhitis akut selalu datang membayang kalau badanku sudah kelewat capek, kebanyakan kena angin malam, stress dan dalam keadaan tertekan. Dan aku kecapekan hari ini. Tadi sore aku berdiri di bis antara kampus pasar rebo, berdesakan diantara himpitan bapak-bapak berbadan bau, sungguh tak sehat.
Aku pun beringsut ke arah kulkas, dan meraih sebotol madu murni di atas kulkas. Ku tuang satu sendok makan dan kucampur dengan beberapa tetes minyak herba jawi (produk HPA), bismillah ku tenggak langsung dan aroma minyak herba jawi yang memang cukup ga banget (bau) mulai menyeruak di langit-langit mulutku. Sontak otakku siaga mengirimkan sinyal mual ke perut. Tahan va.. tahan..
Alhamdulillah cessss,, rasa perih tenggorokankku mulai berangsur hilang. Dan perutku mulai nyaman terkena efek madu. Yup, peminuman antibiotik alami pun selesai. Ritual malam belum selesai, aku pun mengambil beberapa tablet omega 3. Bismillah, semoga badanku kuat esok hari. Jam menunjukan pukul 11.35 malam, hampir tengah malam dan aku belum tidur juga. Aku pun kembali ke kamar dengan niatan merebahkan diri kembali di kasur. Apatah daya, ga bisa tidur ternyata. Kontemplasi pun dimulai.
Sesak ini mengajarkanku akan rasa syukur saat sehatku. Ku tahu aku terlalu sombong untuk sering merampas hak tubuhku untuk beristirahat. Kerapkali seharian dengan bermacam kegiatan di kampus dan malam aku selalu sok sibuk nonton film, baca sampai larut atau apalah. Dzolim sekali sama badanku.


Pagi hari menjelang, batuk-batuk masih bersisa, lepas subuhan aku tidur lagi ga kuat badanku masih lemas..
Jam 7 pagi aku terbangun, rumah sudah mulai lengang. Yup kaka dan mbak ku sudah berangkat ke kantor. Bapake masuk kamar serta langsung berkata: ayo cepat sana mandi, ke dokter terus buat rujukan ke rumah sakit. Kontrol sama dokter paru. Aku hanya ber iya,, iya saja. Siapa yang mau pagi-pagi di suruh ke rumah sakit?. Rusaknya salah satu motor di rumah menyelamatkanku dari rumah sakit pagi ini. Tak ada motor lagi, semuanya habis di bawa kaka, bapak dan mbaku. Yes.
Hikmah kekambuhanku malam dan pagi ini, Aku jadi tahu bahwa bapake sangat mengkhawatirkan keadaanku. Beliau tahu jika sudah kambuh begini berarti badanku sudah benar-benar ga OK. Mungkin beliau lupa tentang azzamnya yang ga mau ke dokter lagi, saking khawatirnya padaku. Hehe

Sabtu, 23 Juli 2011

My Book Lists :)

MY BOOK LIST

1. Easy Going No way. Penulis: Izzatul Jannah
2. Pahami dulu baru lawan. Seri lawan korupsi KPK
3. Memahami untuk membasmi. Penulis KPK
4. Remaja Rindu Ilahi. Penulis: Muhammad Shodiq
5. An Inspirational Book Mestakung The Secret. Penulis: Prof. Yohanes Surya
6. Siapa Bilang aku lemah. Penulis: Aminuddin
7. The Power of wisdom, Kitab hikmah buah keimanan. Penulis: Nurrahman Effendi
8. Ketika cinta berbuah surga. Penulis: Habiburrahman El Shirrazy
9. 400 Hadist pilihan. Penulis: Muslih Sabir
10. Pembimbing ke arah alam filsafat. Penulis: Prof. I.R. Poedjawidjaya
11. Annida buku sakti nulis fiksi. Penulis: Annida Press
12. Kecerdasan Identitas. Penulis: Arthur F. Carmazzi
13. Bahasa Indonesia. Penulis: MKU UNJ
14. Bimbingan dan Konseling Pola 17. Penulis: Dr. Soeparman
15. Kiat mengendalikan pikiran& bebas stress. Penulis: MK gupta
16. Psikologi for beginners. Penulis: Nigel C
17. Focus Group Counseling. Penulis: Jacob
18. BK & berbagai masalah kehidupan. Penulis: Prof. DR. DR. Dr. Theodorus Imannuel Setiawan
19. Realibilitas dan Validitas. Penulis: Saliudin Azwar
20. Psikologi Komunikasi. Penulis: Drs. Jalaludin Rakhmat
21. Psikologi umum dan perkembangan Penulis: Akyas Azhari
22. Life span Development Jilid I.
23. Psikologi Perkembangan. Penulis: John Santrock
24. Mom & Me. Penulis: Adzimatinnur Siregar & Pipiet Senja
25. Psikologi kepribadian Freudianisme. Penulis: Drs. Fudyartanta
26. Segelas Beras Untuk berdua. Penulis: Kompas Gramedia
27. Agar Bidadari Cemburu Padamu. Penulis: Salim A Fillah
28. Hidup lebih hidup. Penulis: Dar Mizan
29. Bidadari-bidadari Surga. Penulis: Tere Liye
30. The Power of Shalat. Penulis: MQ. Publishing
31. Secangkir Bintang Antalogi Puisi. Penulis: Sinta Ridwan
32. Berteman dengan kematian. Penulis: Sinta Ridwan
33. The Power of NO. Kekuatan berkata tidak. Penulis: William Uri
34. Asesmen Teknik Tes. Penulis: Dra. Gantina Komalasari M,Psi
35. Teori dan teknik konseling. Penulis: Eka Wahyuni, S,pd. MAAPD
36. Hanya Fathimah Bunga Nan Jadi Bunda Ayahnya. Penulis: Iman Publishing
37. Models of teaching edisi ke delapan. Penulis: Bruce Joyce
38. Using Reality Teraphy. (terapi realita)
39. Konseling dan Psikoterapi edisi ke dua. Penulis: Gerald Correy
40. Bimbingan dan konseling kelompok: UM Malang Press
41. Landasan-Landasan BK: UPI Press
42. Water Detox. Penulis: Jane Scrivner
43. Baghdad Beauty School
44. Pendidikan untuk Kaum tertindas. Penulis: Paulo Freire
45. Sekolah Bukan untuk bekerja
46. The Power of Ikhlas. Penulis: Abu Muhammad Bin Saad
47. Sang Penjelajah Dunia. Penulis: Republika Press
48. Nalar dan Naluri, kumpulan essai peringatan 70 Tahun Daoed Jusuf.
49. Accelerated Learning
50. Cewek Buka-bukaan Penulis: Dar Mizan!
51. Tafsir Al Misbah. Penulis: Quraisy Shihab
52. Tafsir Jalalain jilid I dan II
53. Harus Bisa. Penulis: SBY
54. Pilkada Di Negeri Antah Berantah
55. Panorama Filsafat
56. Evaluasi Pendidikan
57. Psikologi Perkembangan Penulis: Papalia
58. Studi Kasus
59. Ayat-ayat Cinta
60. Pudarnya Pesona Cleopatra (ebook)
61. Harry Potter and The order of phoenix (ebook)
62. Harry potter 6 (ebook)
63. Semua tentang cowok
64. Little Prince (ebook)
65. My sister’s keeper (ebook)
66. Laskar Pelangi (ebook)
67. Bidadari untuk Ikhwan (ebook)
68. Onesaan no jijou (komik ebook)
69. Komik Dear Wolf (ebook)
70. Sang Pemimpi (ebook)
71. Toto Chan (ebook)
72. Leader Ship Penulis: John Maxwell


Yang mau baca monggo message, wall atau sms.
Atau yang mau berkunjung ke perpustakaan saya di rumah. Silakan datang ke Perpustakaan Arwana, Jl. Gang Pesantren Nihayatul Amal. Rawamerta- Karawang 

STOP GALAU

Lalu semuanya menjadi GALAU.

peh, gue Galau.. tolooong.

Tau neh, lagi galau gue.

Sumpah galau gila gue.

***

Tiba-tiba semuanya menjadi begitu mudah menjadi galau. Bangga dengan kegalauannya, dan senang memamerkan kegalauannya. Entah siapa yang memulainya, tapi Galau kini menjadi begitu fenomenal. Pacar ga bales sms galau, ga punya uang galau, lagi kuliah galau, baca fb orang galau, dicuekin temen galau. Semuanya serba galau. Oalaah, ono opo dengan galau?. Kok kayaknya semua orang senang menjadi galau. Apakah ini menjadi tren tersendiri, sampe ada akun twitter @radiogalaufm dg profil: Ga galau, ga gaul.
Gue sendiri sampe ngetweet sebenernya galau itu apah????. Sejak kapan galau menjadi kosakata yang ngehits banget disuarakan sama para remaja saat ini. Yang gue tau sih galau nasyidnya suara persaudaraan yang sering diputer tante gue dulu.. hehe
Kayaknya galau menjadi tren yang menyimpang saat ini, yaiyalah menyimpang. Moso diasosiakan dengan kegaulan. Aneh banget khan!.

Actually yaa, galau itu kan salah satu nama perasaan yang kurang menyenangkan. Saat dimana kita sedang berada dikeadaan bingung memutuskan sesuatu yang penting. Berada di suatu kondisi yang kurang nyaman kok yah malah dinikmati. Malah sampe ada abege yang bilang: " Lagi galau? yaudah nikmati saja kegalauannya, asik juga kan galau!".

Kalu kita semua dikit-dikit galau, apa iya kita mau jadi generasi galauers. Mau makan galau milih lauk apa (cape deh!). Mau spend time buat apa galau. Makkkjaaaang.

Yah, bukannya tak pernah lah diriku galau. Tapi yah ga harus selalu diumbar lah. Baiknya jadikan kegalauan yang menimpa kita sebagai sarana untuk melatih kecepatan dan ketepatan kita dalam memutuskan sesuatu. Jangan malah seneng lama-lama galau. Just MOVE ON and TAKE Action. Kalau galau selese terus move on tapi ga ngelangkah ke next step mah,, atuh apa bedanya??.

Ini beberapa tips penghalau galau ala chef ipehqueen (halaaah):

1. Cari tahu buru-buru sumber kegalauanmu, lalu selesaikan. Misal nih, galau karena laper yaudah buru-buru makan.

2. jangan mau berlarut-larut. Cari suasana lain jangan terus terpaku sama sumber kegalauan lo. Misal, lo galau kalo ngeliat mantan cengengesan di sekitar lo. Ya udah, beranjaklah maaan!.

3. Sibukan diri. Jadilah orang yang produktif dan terencana sehingga ga banyak waktu tersisa untuk ngegalau

4. bergaul. Orang ga punya banyak temen biasanya cepet galau. Mari curhaaat cyyn, jangan pendem sendiri terus setiap masalah. Karena salah-salah malah akan bikin lo galau tingkat dewa!

5. Positif thinking. Jangan gampang netting sama orang, biar saat kondisi ga nyaman, kita ga cepet galau.

6. Putuskan segera. Saat galau mendera, yang kamu butuhkan hanya segera mengambil keputusan. Apakah bakal nerusin ngegalau atau move on.



Nah, itu beberapa tips dari ipeh.
Semoga bermanfaat, atau malah bikin ngegalau? hehe

Semoga ga sering-sering galau :)

Resume Buku Paulo Freire

BAB 4 Pendidikan untuk kaum tertindas Paulo Freire

SEBUAH RESUME

Bab ini membahas mengenai pentingnya keberadaan dialog antara pemimpin dengan kaum tertindas dalam berbagai bidang terutama pendidikan. Dialog penting dilakukan agar rakyat tidak hanya menjadi objek pemimpin tapi juga menjadi pelaku dalam pelaksanaan sendi-sendi kehidupan. Hal ini penting untuk ditekankan karena ada suatu penegasan jika manusia adalah makhluk praksis berbeda dengan binatang yang hanya makhluk berbuat, karena binatang tidak berkarya dan hidup dalam keadaan yang tidak bisa mereka lampaui selain yang biasa mereka lampaui. Manusia melakukan tindakan dan refleksi; inilah yang disebut dengan makhluk praksis.
Para pemimpin bertanggung jawab untuk tidak menghalangi kepraksisan rakyatnya, karena pemimpin yang berusaha menghalangi sama juga dengan mengikis kepraksisan dalam dirinya sendiri. Salah satu cara pemimpin untuk bisa mengakomodasi kepraksisan rakyatnya adalah dengan cara melakukan dialog. Jika pemimpin benar-benar bertujuan untuk mengabdi kepada rakyatnya maka mereka tidak akan memaksakan kehendak, ataupun tidak mendominasi. Sebaliknya para pemimpin yang tidak bertindak dialogis kepada rakyatnya sama saja dengan meniru watak dominator dan bukan revolusioner sejati. Karena sejatinya keikutsertaan kaum tertindas adalah sesuatu yang esensial dalam sebuah proses perubahan.
Hal-hal di atas juga berlaku dalam dunia pendidikan, bahwa dialog sangat penting dilakukan dalam hubungan guru dan siswa. Jika guru hanya bertindak memaksakan apa yang ingin ia berikan kepada siswa tanpa melakukan dialog terlebih dahulu dengan siswa mengenai apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan maka pendidikan yang terjadi tidak lebih dari pengulangan cara kerja yang diajarkan oleh guru kepada siswa. Siswa hanya akan jadi objek peniru bukan subjek yang mempunyai hak untuk ikut melaksanakan proses pendidikan.
Perlu diketahui jika ketidakmanusiawan kaum penindas dan kaum revolusioner juga sama-sama menggunakan ilmu pengetahuan. Tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan oleh kaum penindas bertujuan untuk menjadikan kaum tertindas sebagai “ benda” untuk kepentingan ilmiah belaka. Oleh karena itu kaum tertindas harus ikut terlibat dalam proses revolusi agar mereka tidak dijadikan objek kepentingan ilmiah saja.
Tidak dibenarkan melakukan revolusi humanisme ilmiah yang mengatasnamakan revolusi, sehingga kemudian memperlakukan kaum tertindas sebagai objek untuk dianalisi dan atas dasar analisis itu kemudian mereka memberikan cara-cara untuk melakukan sesuatu kepada kaum tertindas tersebut. Karena dengan melakukan hal tersebut sama saja dengan menjatuhkan diri kita kepada salah satu ideologis kaum penindas yaitu pemutlakan kebodohan.
Kaum penindas menganggap bahwa kaum tertindas itu selamanya bodoh dan menggolongkan kaum penindas ke dalam kelas dimana mereka merasa lebih pintar, serba mengetahui dan terlahir untuk mengetahui sesuatu. Dengan demikian mereka menganggap orang lain berbeda. Para pemimpin revolusi yang ilmiah dan humanis tidak akan percaya dengan ideologi tersebut. Mereka tidak dapat mempercayai jika hanya mereka saja yang mengetahui sesuatu dan rakyat tidak. Karena jika hal itu terjadi berarti pemimpin meragukan rakyatnya.
Sebagian meragukan jika dialog dapat dilakukan sebelum merebut kekuasaan terlebih dahulu. Mereka menolak tata cara pendidikan kritis yang pada akhirnya menjadi menolak kualitas pendidikan sebagai suatu hasil dari revolusi dan aksi kebudayaan. Karena dipihak lain mereka berusaha mengacaukan aksi kebudayaan yang ada dengan pendidikan baru yang akan disahkan segera saat kekuasaan tengah mereka pegang. Oleh karena itu akan menjadi naif jika kita mengaharapkan kaum penindas untuk bisa memberikan atau minimal mengakui pendidikan yang membebaskan. Hal itu pulalah yang akhirnya melatarbelakangi mengapa harus terjadi sebuah revolusi, yaitu agar tercapai suatu kebebasan.
Revolusi muncul dari keadaan subyektif, dimana kaum revolusioner berusaha untuk menggeser situasi penindasan dengan membangun suatu masyarakat manusia dalam proses pembebasan yang terus menerus. Sifat mendidik dan dialogis dari revolusi juga menjadikannya sebagai “revolusi kebudayaan”. Sifat mendidik inilah sebagai alat yang penting untuk mencegah penyalahgunaan revolusi, menghindarkan revolusi dari bahaya-bahaya birokrasi. Maka proses revolusi sendiri bersifat pendidikan.
Ciri- ciri kebudayaan antidialogis
Penaklukan
Salah satu sifat utama dari ciri budaya antidialogis adalah penaklukan. Manusia yang memiliki paham antidialogis akan berusaha mencari cara untuk selalu menaklukan orang lain untuk kemudian bisa memenuhi dan mengikuti pemikiran dan keinginannya. Penakluk akan memaksakan kehendaknya kepada orang yang berhasil ia taklukan dan akan menganggap mereka sebagai miliknya.
Keinginan untuk menaklukan senantiasa terdapat dalam tindakan antidialogis. Untuk bisa menjalankan penaklukan maka kaum penindas akan berusaha untuk melenyapkan kualitas manusia sebagai “alat pertimbangan dunia”. Namun karena kaum penindas tidak mampu untuk melenyapkan semuanya maka mereka berusaha untuk menciptakan dunia palsu bagi pikiran-pikiran mereka (kaum tertindas) agar keterasingan dan kepasifan mereka bertambah. Kaum penindas mengembangkan suatu metode yang menghindarkan penampakan dunia sebagai suatu masalah yang harus dihadapi namun dunia ditampilkan sebagai sesuatu yang sudah jadi dan begitu adanya sehingga manusia hanya diharuskan untuk menyesuaikan diri sebagai penonton.
Merupakan keharusan bagi kaum penindas untuk mendekati kaum tertindas agar dapat membuat mereka tetap pasif melalui penaklukan. Namun penaklukan ini tentu saja bukan melalui cara melibatkan rakyat, tapi melalui komunikasi sejati. Kaum penindas akan berusaha menyebarkan mitos-mitos seperti kebebasan, pendidikan universal, usaha dan pekerjaan. Yang kesemuanya itu tak lebih dari iming-iming penguasa yang tak pernah dijalankan dalam keadaan yang sebenarnya.

Pecah dan kuasai
Setelah minoritas penguasa bisa menaklukan kaum mayoritas maka mereka akan berusaha memecah belah rakyat agar mereka bisa mempertahankan kekuasaannya. Untuk melemahkan kaum tertindas adalah dengan cara mengucilkan mereka, dan semakin memperlebar jurang pemisah antar mereka.
Cara lain untuk melakukan penindasan adalah dengan cara “pelatihan-pelatihan kepemimpinan”. Kaum penindas melatih beberapa pemimpin dalam rakyat dan memberikan pikiran-pikiran yang harus dikembangkan lagi ke masyarakat yang dimana isi pikiran itu tidak lain adalah cara untuk mengekang dan menindas mereka. Karena perlu diketahui jika kaum penindas tidak akan memajukan rakyatnya secara keseluruhan namun hanya para pimimpin atau pemuka yang dipilih. Hal ini dilakukan untuk tetap memelihara keterasingan dalam masyarakat serta menghambat munculnya kesadaran serta keterlibatan kritis rakyat dalam realitas total.
Manipulasi
Dengan cara memanipulasi elit penguasa akan berusaha membuat rakyat menyesuaikan diri dengan keinginan-keinginan dan tujuan mereka. Semakin rendah eksadaran politik rakyat maka akan semakin mudah mereka dimanipulasi oleh mereka yang tidak ingin kehilangan kekuasaannya.
Serangan budaya
Merupakan ciri terakhir dari budaya antidialogis. Dalam hal ini kaum penindas berusaha menyusup dalam suatu kelompok kebudayaan tertentu dan tanpa menghiraukan potensi kebudayaan itu sendiri lalu memaksakan pandangan dunianya sendiri kepada orang-orang yang mereka serang dan menghambat kreativitas kaum terserang dengan mengendalikan ungkapan-ungkapan kejiwaan mereka.
Penaklukan kebudayaan mengakibatkan ketidakmurnian kebudayaan dari mereka yang diserang. Mereka kemudian melayani nilai-nilai dan patokan tujuan kaum penyerang. Agar serangan kebudayaan berhasil makan hal penting adalah membuat kaum terserang yakin akan inferioritas instrinsik mereka. Dengan begitu maka mereka akan mengakui superioritas kaum penyerang.
Ciri-ciri kebudayaan dialogis
Kerjasama
Dalam tahap manapun pada proses revolusi tidak bisa mengesampingkan proses persekutuan yang pada akhirnya akan melahirkan kerjasama yang akan membawa rakyat dan pemimpinnya bersatu dalam satu tujuan. Karena itu kerja sama merupakan salah satu ciri kebudayaan dialogis yang penting untuk dikembangkan.
Persatuan untuk pembebasan
Dalam teori dialogis para pemimpin harus menyerahkan dirinya bagi usaha untuk mempersatukan kaum tertindas. Untuk menciptakan persatuan diantara mereka memerlukan suatu bentuk aksi kebudayaan yang akan membuat mereka mengetahui mengapa dan bagaiman mereka melekat pada realitas. Dengan demikian usaha untuk mempersatukan kaum yang tertindas tidak hanya berakhir pada slogan-slogan saja.
Organisasi
Adalah usaha para pemimpin untuk mengorganisasi rakyatnya dan menuntuk kesaksian dan kesetiaan bahwa persatuan adalah suatu tugas bersama yang harus dijalankan bersama.
Semua kesaksian yang murni bersumber dari pengetahuan sejarah yang memadai, dan kebernaian menempuh resiko, termasuk kemungkinan bahwa pemimpin tidak akan selalu memperoleh dukungan rakyat.
Sintesa kebudayaan
Aksi kebudayaan yang dilakukan harus senantiasa menjadi suatu bentuk yang tindakan yang sistematis dan terencana yang ditujukan pada struktur sosial, baik dengan tujuan melestarikan atau mengubahnya.

REVIEW
Pendidikan kaum tertindas ternyata sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu politik dijalankan oleh para pemimpinnya. Jika pendidikan dijalankan tanpa adanya proses dialogis yang jelas antara pelaksana pendidikan dengan pemimpin yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan maka hanya akan melahirkan suatu sistem dominasi kekuasan. Pendidikan akan diarahkan menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan segelintir orang.
Kaum tertindas akan semakin tertindas jika tidak mau meningkatkan kesadaran politiknya. Karena semakin rendah kesadaran politik seseorang maka akan semakin mudah untuk ditaklukan atau dikuasai. Oleh karena itu diperlukan adanya gerakan revolusi yang bersumber dari sikap saling bekerjasama, persatuan dan kesadaran akan pembebasan.
Jika kita bandingkan situasai pendidikan beberapa puluh tahun yang lalu dengan yang sekarang maka pendidikan kaum tertindas itu memang masih ada. Jika dulu penindasan dilakukan oleh para pemimpin dengan cara menerapkan kebijakan-kebijakan pendidikan yang tak bisa dibantah oleh rakyat maka sekarang sebenarnya sama saja hanya dengan cara yang lebih tersamarkan. Sekarang penindasan pendidikan lebih diarahkan pada pengkomersilan pendidikan oleh beberapa pihak yang berkuasa. Pendidikan dibuat mahal dan kerap kali dipolitisir untuk kepentingan suatu pihak.
Pendidikan dibuat mahal dan pada akhirnya hanya mampu diakses oleh golongan tertentu dan membuat kaum tertindas semakin tenggelam dalam keadaannya tanpa pendidikan.


NURLATIFAH MAHFUDZ BK FIP UNJ

Selamat hari anak nasional, awang!

Adalah Awang, fitri dan kawan-kawan anak2 yang setia menjagai sepatu di rak-rak sepatu mesjid Nurul Irfaan Kampusku, UNJ Rawamangun. Awang adalah seorang anak laki-laki usia sekolah dasar yang periang, ingatannya super tajam dan matanya itu loh berseri-seri sekali. Tak nampak kesusahan di wajahnya. Ku kira tak banyak mahasiswa di kampus yang memperhatikan bocah kecil ini, eh ternyata ada salah satu kaka kelasku yang membuat status tentang si Awang ini.

Entah ada berapa Awang di Negara yang katanya angka kemiskinannya sudah semakin menurun tiap tahunnya, entah ada berapa puluh ribu anak yang malah bekerja disaat seharusnya mereka belajar dengan riang di kelas-kelas yang nyaman ditemani guru-guru yang ramah dan welas asih dalam mengajar. Awang-awang lainnya tersebar dipojok-pojok lampu merah mengandalkan suaranya yang bahkan semakin meringkih karena saat pagi menjelang kerongkongannya mungkin belum sempat terbasahi air hangat. Tak ada segelas susu hangat apalagi setangkup roti penuh meses cokelat yang lezat untuk sarapan pagi dari Bunda tercinta. Alangkah banyaknya awang-awang kecil di sekitar kita.

Awang bukannya tak punya cita-cita, siapa yang tahu jika mungkin cita-citanya jauuuuh lebih tinggu dibanding anak anak yang setiap hari duduk manis di jok mobil empuk diantar sopir menuju sekolah yang mewah dan serba wah. Siapa yang tahu jika cita-cita awang jauh lebih mengembang dan melangit dibanding mereka?. Tak ada yang tahu..

Bagi para Awang semuanya hanya soal kesempatan. Dan kesempatan bisa diciptakan layaknya sebuah peluang. Kita bisa menjadi pemantiknya, ledakan gelegak semangat yang kita tangkap darinya. Jangan biarkan ia padam dihembus angin kepasrahan. Ciptakan peluang dan wujudkan dalam amal.

Dan kita, bolehlah sejenak mengarahkan pandangan kepada awang dan teman-temannya...
bantu wujudkan mimpinya, citanya, harapnya.

Awang juga sama seperti anak bangsa lainnya, ingin merdeka dari kebodohan, paripurna dalam ,menikmati masa kanak-kanaknya. Dan kita bisa menjadi pemantik apinya..

Daripada merutuki kegelapan, mari kita nyalakan lilin yang menerangi.

Selamat hari anak Nasional

***
Ipeh dan teman-teman di Garda 3 eduwa unj (education watch unj), beserta kaka2 di departemen pendidikan bem UNJ berencana untuk membantu awang dkk. Soooo, kami sangat mengahrapkan bantuan dari temen-temen juga.

P. S : Yang mau donasi untuk awang dkk, bisa hubungi ipeh, depdik bemj BK, eduwa UNJ, depdik UNJ atau comdev sospol UNJ. Satu buku bisa sangat berarti untuk awang dkk.

Donasi bisa berupa :
- Buku layak pakai (tulis, buku cerita, buku pelajaran SD)
- Alat tulis
-Tenaga untuk mengajar mereka

dll.

Jika kita bisa membantu lebih, marilah kita bantu dengan lebih baik. Jangan hanya membantu dengan selemah-lemahnya iman :)

Selasa, 14 Juni 2011

One of my hope

Tiba-tiba aku menjadi orang yang amat sangat menyebalkan di mata orang-orang. Menjadi seseorang yang tak mampu mengalahkan emosinya yang meluap-luap dan menjadikan airmata sebagai senjata pamungkas yang bisa membuat orang tertegun sejenak ke arahku. Dan mereka ramai-ramai bergumam, " Betapa lemah hai kau gadis !".

Tidakkah aku bisa menjadi lebih dewasa, Duhai Tuhan yang Maha Kuat?. Sebelumnya terima kasih atas segenap rasa kelembutan hati yang telah Kau titip padaku. Itu salah satu artian bahwa hatiku tak sekeras batu. Aku masih bisa menangis, alhamdulillah.

Tapi ku mau tidak selalu menyelesaikan dengan tangisan..
Aku hanya ingin tangisan terdalamku datang atas rasa lemahku sebagai hamba di hadapan ke Maha Besaran Mu Ya Robb.

Jadikan dada ini menjadi lebih kuat, menjadi pribadi yang lebih tangguh.. dan tak terlalu sering menghamburkan airmata untuk sesuatu yang berasal dari selainMu

Senin, 13 Juni 2011

Selamat ulang tahun, oyong :)

Panjang umurnya.. panjang umurnya serta mulia.. serta mulia.. serta muliaaa..

Segala do'a manis terlantun untuk temanku yang manis, semoga hidup yang dijalani bisa semakin manis yaa :)

20 tahun, saatnya ucapkan selamat tinggal pada masa remajamu, nak. Selamat menyambut masa dewasa awal dengan segala tugas perkembangan yg harus dilalui dengan lebih bertanggung jawab. Hidup yang lebih dewasa dan pikiran yang lebih merdeka dan paripurna. Kurangi kekhawatiran-kekhawatiranmu terhadap segala sesuatu; karena kata orang bijak, hidup itu hanya butuh di jalani. ITU SAJA.

Bilangan persahabatan kita mungkin belum sebanyak bilangan usiamu (tenang aja, tepat sebulan lagi gw juga duapuluh tahun koo hehe. Tapi gue harap kisah persahabatan kita akan terus berlanjut melampaui usia-usia kita.
Berharap persahabatan kita yang koclak bisa dilanjutkan sama anak dan cucu kita kelak yah..

Well, semoga lo ga geer yah, but u are one of the best gift from GOD who's send for me selain y6g lainnya.. haha...

Finally, happy birthday yaa yankk.. miss u :)

Renungan Indah WS Rendra

Seringkali aku berkata,

Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini

hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya

Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya

Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya

Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: mengapa Dia menitipkan padaku???

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???…

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua »derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika: aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih. Kuminta Dia membalas »perlakuan baikku”, dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah… »ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

Oleh : Willibrordus S. Rendra

Lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah.

Banyak yang terlewat

Hallooowww.. Assalamu'alaykum.. hehe.. rumah ini sepi sekali yah. Yup, penghuninya memang sedang asyik main di dunia nyata jadi jarang banget main ke sini.. :)
Sebenernya banyak banget kejadian menarik yang terjadi akhir-akhir ini, namun selalu terlewat untuk diceritakan.. hoho.

Ada rekor baru nih, kemarin-kemarin gue sempet 3 minggu ga pulang ke rumah loh.. tumbenan banget kan. Kemarin saya melancong ke kota cirebon bareng A3 alias aliansi anak azzahrah hehe. Agendanya banyak sekali, tapi utamanya sih menjalankan agenda HPA so semua rangkaian acara sponsored by HPA n pjs Salsa. hihi..
Anyway, cirebon itu penuh makanan enak, mulai dari nasi jamblang de el el.. pokonya betah banget deh di sana... *to be continued deh.. hehe, Ga jelas :)

Jumat, 18 Februari 2011

cinta, cantik dan pelik

kemarin kan saya baca quote nya Pak Mario teguh, gini nih bunyinya :
"cinta, cantik dan pelik"

Dalem banget deh bacanya. Yah, as we know cinta memang cantik, indah, menyenangkan, membahagiakan, dan perumpamaan apapun lagi deh tentang si cinta itu. Tapi itu akan terjadi kalo kita bisa memperlakukan cinta itu dengan sebaik-baiknya perlakuan. jaga keindahan si cinta itu. Dengan jalan dan cara yang terbaik. Biar dia ga berubah menjadi sesuatu yang pelik dan pada akhirnya akan menyulitkan kita.



Cinta, sungguh aku terpesona oleh indah katamu
Kedalaman maknamu-namun, sampai di saat ini aku belum mampu memperlakukanmu dengan perlakukan seindahmu.

Aku hanya mohonkan kepada pemilik Segala CInta, agar Ia mau mengindahkanmu didalam hidupku. Semoga DIA mau menitipkan keindahan mu cinta, di hidupku..

Selamat datang cinta, terimakasih telah mengizinkan aku mengeja namamu.

:)

wah, baru maen ke rumah lagi :)

Rumah saya ini nampaknya sudah sangat tebal debunya. Jarang dikunjungi gitu loh.. hemm, terkahir nulis-nulis ya bulan november itu. Sisanya ga tahu kemana. 2010 telah berakhir, saatnya mimpi-mimpi baru di rancang. Ga berasa udah semester 4 aja perkuliahan saya. Sebenarnya banyak hal menarik yang terjadi dipenghujung semester 3 kemarin. Perkuliahan asesmen yang banyak menyita waktu, tenaga, fikiran, emosi dan airmata, bahkan menguras isi kantong juga. hehe.. tapi alhamdulillah berakhir dengan nilai bagus gilang gemilang. Semua pengorbanan kelompok saya terbayarkan.

Semester tiga kemarin juga sempet ngerasa kurang maksimal sih dalam proses nya. Gila itu semester tergalau yang pernah saya alami, perkuliahan yang padat, tuntutan penyelesaian proker di BEMJ tempat saya berorganisasi, masalah pribadi yang ruwet njelimet (yang sampai sekarang pun belum kelar. hehe , bikin saya drop banget. Nilai-nilai akhir pun berserakan di angka B, lebih nyesek lagi pas liat nilai TBP (matkul mkdk yang sempet saya sepelekan) yang dapet nilai C. Bayangkan, C!. Seumur2 baru deh ngerasain nilai ini. Cuma berdua lagi sama Arga.. sh*t man !. Akhirnya waktu liburan dihabiskan untuk berwara-wiri ngurus perbaikan nilai berdua sama Arga.
Sumapah, saya benci sama keribetan birokrasi kampus saya tercinta. Segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi kenapa selalu dipersulit. Saya dan arga udah kayak orang linglung aja yang di oper sana oper sini ngurus surat2 perbaikan. Di tambah lagi muka-muka asem birokrat, kayaknya senyum2 mereka udah abis menguap di jalanan jakarta pas mereka berangkat ke kampus. Heuhh.

Dan taaraaaa, setelah melewati proses pengurusan perbaikan nilai yang riweuh akhirnya nilai kami berubah menjadi B. Ya, better lah, alhamdulillah ga bikin IP kita ngedrop banget.

Now is bulan Februari, sekali lagi saya emang kelamaan ninggalin rumah ini. Ada banyak cerita indah, bahagia, sedih,d an duka yang mungkin terlewatkan. Hehe..
Sekarang ceritanya udah semester empat (ih wow, menginjak tahun ke dua di kampus).
Perkuliahan nampaknya akan semakin berat (secara ngeliat jadwal yang bikin hati selalu berucap, subhanallah :p). Pulang malam hampir setiap hari. Mandi selalu diatas jam 8 malam. Makan makin kacau (dari dulu ieu mah). Intinya saya masih dalam tahap penyesuaian di semester ini. Semester ini juga merupakan tahun kedua kepengurusan saya di BEMJ BK tercinta. Kepengurusan sekarang ceritanya saya didapuk jadi salah satu BPH (Badan Pengurus Harian) oleh Bapak Arga selaku ketua BEMJ kami (hahay), tepatnya di departemen pendidikan. Sedangakan departemen lain dipegang oleh sohib2 saya yang lain : kestari sama mesy, wakil ketua sama sitong, bendum sama yeyes, kemahasiswaan sama nurul, dan psdm sama rinay.

Actually, saya masih belum kebayang sih gimana nantinya ngejalanin amanah ini. Tapi saya janji sama diri saya sendiri bahkan berusaha komit sama tugas ini sampai kahir kepengursan. Aamiin.