Pages

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 17 Desember 2011

kritikan, peremehan, dan kesuksesan

Kadangkala gue pengen tau banget pandangan utuh seseorang terhadap gue. kadang dijudgement tanpa kedekatan yang personal itu nyelekit loh, suer. It's feel ada orang yang sok tahu tentang hidup lo. Dan itu ga enak. Tapi bisa apa?? Orang hidup kan ga pernah bisa lepas dari pandangan orang lain. Orang baik aja kadang masih suka banyak yang nyela, apalagi yang belum baik atau masih menuju jalan kebaikan... hmmm *tarik napas dalem-dalem*.

Tapi ya tapi, tanpa mereka yang dengan baik hati tanpa diminta komenin kita, apalah arti kita dong? Kita ga akan pernah tahu poin-poin buruk dalam diri, ga akan tahu bagian mana di diri kita yang mesti diupgrade dan dibagusin lagi. Soalnya kalau kita cuma berkaca sendiri, niscaya ya biasanya yang keliatan cuma bagus-bagusnya aja. wong subjektif gitu loh !. Jadi inget kelas Psikologi lintas budaya kemarin pas ngomongin tahapan perkembangan moral yang pasca konvensioanal, ada salah satu kalimat yang sebenernya udah gw denger tapi makin jleb dan terinternalisasi dalam diri karena dosen sekaliber bu sjenny yang ngomong :

" Saat kita sudah merasa jauh lebih baik dari orang lain, saat merasa orang lain dibawah kita, maka mulai di detik itu nilai kita sudah turun dibawah mereka..
Selalu lebih mudah melihat kuman kecil diseberang lautan, ketimbang melihat gajah dipelupuk mata.."

Intinya, kita ga boleh sombong coy.. Harus mau dikritik, tapi yang membangun lah yaaa. Kadangkala atau malah seringkali kita merasa sudah jauh lebih baik dari orang lain dan kemudian semena-mena menyalahkan orang lain. Atau seminimalnya menganggap orang lain tidak lebih mampu melakukan sesuatu dibanding kita.
See bakal kaya apa? gini nih:

* Jadi orang yg selalu always ngeritik (yg ga membangun)orang lain
* Selalu punya celah untuk menyalahkan orang lain
* mudah iri sama keberhasilan orang lain
* tak mau mengakui kemampuan orang lain

Dan apa yang akan ia dapat??
* diri yg terkubur dalam kesombongannya sendiri
* sok tahu dan susah menyerap kebenaran dari luar dirinya
* kapasitas diri yang ga jua meningkat


Memang kita ga akan mati dan terluka berdarah-darah karena kritikan, ataupun celaan orang lain. Tapi pada beberapa orang diperlakukan seperti ini kadangkala menurunkan nilai dirinya. Dan itu yang membahayakan.Saat mental kita tak sanggup menahan laju orang-orang yang baik secara sengaja ingin menjatuhkan kita dengan kritikan ataupun celaan, maka kita akan cenderung mengembangkan konsep diri yang negatif dan bukan tak mungkin malah akan bersikap sama seperti yang mereka tuduhkan.

Cukup sikapi segala kritikan sebagai suatu kesempatan kita untuk "berkaca " lebih jelas lagi. Mungkin berat pada awalnya, wajar saja... kita kan manusia biasa yang punya bakat alamiah narcist dan ekhibisionis yang akan tersentil saat diusik hehe..

Just say: Thanks for ur attention.. :) anggap mereka sangat peduli padamu, hingga bawel banget ngomentarin hidupmu. Segala kata yang menyakitkan itu akan jadi manis saat kita jadikan bahan bakar pemantik api kesuksesan kita nanti.
Inget kata MT?

" Orang yang suka meremehkan orang lain itu suatu hari akan bersiap terperanjat melihat orang yang ia remehkan lebih sukses dari peremehan yang pernah ia dapat.."

So, kalo diremehkan.. YES. Berarti kita lagi difasilitasi untuk lebih sukses, lebih tinggi, lebih mulia dari orang yang meremehkan kita. What a beautiful chances, isn't?



***
Kontemplasi diri after discuss w/ my bro arga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar