Pages

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 28 Agustus 2010

catatan akhir agustus, surat keluhan

Agustus berlalu sebentar lagi, ah mengapa semuanya terlalu cepat berjalan. tapi terkadang aku juga memang ingin semuanya cepat berlalu. Aku muak tinggal di jakarta, semakin hari semakin terasa sesssak. That's why aku selalu mencari cara untuk bisa pulang ke rumah. Aku butuh udara segar, itu saja!.
Aku tak suka jakarta yang sesak,
Aku tak suka jakarta yang penat, gerah dan terburu-buru.
Ah, aku lelah.

Tapi aku harus bertahan, setidaknya untuk tiga tahun ke depan. Sampai S,pd dan Sarjana konselor di tangan. Terdengar sangat study oriented banget. Apalagi kalo dengar rancangan masa depan yang disiapkan oleh Bapakku: jadi PNS dan hidup bahagia bersama keluarga barumu, yes menikah. hmmm, rancangan yang manis tapi juga pahit.

Aku hanya ingin menjadi aku, itu idealism di kepalaku. menggedor syaraf sampai pening rasanya.

Tuhan, jika bisa aku ingin hidup damai saja setelah ini.
Tak ada jakarta, tak ada ritme kerja yang bikin mual.
Aku hanya ingin merdeka: jadi apa yang aku mau.

Ah, mungkin orang bilang aku belum menyelesaikan tugas perkembanganku untuk mencari identitas diri. Kalo emang begitu emang kenapa?
di hati aku yang paling dalam nih, kalau ada yang bisa baca, keinginan aku gak pernah muluk-muluk kok: aku cuma pengen jadi Ibu rumah tangga yang bahagia dengan banyak anak dan menulis di rumah.

tak usahlah aku kerja di luar, capek kayaknya.
Terus ngapain orangtua lo biayaian kuliah lo mahal-mahal?

BIAR GUE PUNYA BANYAK ILMU MAHAL buat anak-anak gue. Karena mereka akan jadi anugerah termahal buat hidup gue.

Oh, Tuhan.. besok penghujung agustus, tanggal tigapuluh> MASUK KULIAH LAGI!
Please Tuhan, aku pengen liburan.

dari sini ku mulai

repost note fb :
Dari sini ku mulai..
Seperti gelapnya hujan yang turun di sore itu. Aku masih menggenggam erat ketakutan itu. Berharap setelahnya kutemukan segaris pelangi yang beriringan dengan datangnya langit cerah kembali. Ku tunggu ia, sampai letih rasanya. Namun aku hanya menemukan titik air yang terus membesar, menggenang, basah !.
Mungkin ini bukan lagi soal cerah dan gelap atau soal pelangi dan cahaya..
Ini soal mampukah kita tetap mencipta indah dalam keterbatasan atau hanya mampu terpuruk, meratapi, dan mencaci. Belajar pula dari air, ia menyejukkan namun dapat pula berkeras saat melunakkan batu sungai yang kokoh, hanya butuh tetesnya walau harus menunggu bertahun .
Itulah hidup, bahagia atau tidak kita yang memilih.
Pilihannya hanya ada BERJUANG atau MENYERAH. Dan dari semuanya, hanya butuh WAKTU untuk mewujudkannya.
Bukankah untuk dapat merasai manisnya sepucuk sendok gula, ada banyak waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya menjadi gula?.
Jika itu manis, perih, luka, atau kecewa, hanya butuh hati yang lebih kuat untuk melaluinya.

sepotong cinta

sini, aku kasih sepotong cinta untuk menggenapi cintamu yang tinggal sepotong digerogoti luka
mau tidak aku kasih sepotong?
sepotong saja, karena potongan yang lain kan juga ada di kamu

gapapa kan, jadi kan sekarang cinta kita utuh

duniasintaridwan, my fave, my insipiration

duniasintaridwan adalah seorang gadis yang lahir di cirebon pada tanggal sebelas bulan januari tahun delapan puluh lima. sinta, begitu bintang-bintang menyebutnya, saat ini sedang belajar di program pascasarjana universitas padjadjaran bandung mengambil jurusan filologi atau kajian naskah kuno, angkatan dua ribu delapan. sarjananya ia tempuh di sekolah tinggi bahasa asing yapari-aba bandung, jurusan bahasa inggris, selesai pada tahun dua ribu tujuh. gadis aneh ini suka sekali dengan sastra,khususnya puisi, selain menulis puisi ia juga suka menulis cerita pendek. puisi bahasa cirebonnya pernah menyabet juara tiga di kejuaraan yang diselenggarakan oleh dinas pariwisata dan budaya jawa barat bulan oktober tahun dua ribu delapan. dua dari beberapa puisi yang ia tulis di kutai kertanegara, yaitu anak naga paksi dan naga blasteran pernah bertengger di rubrik khazanah pikiran rakyat bulan april tahun dua ribu sembilan. ia pernah bekerja di the british institute sebagai student advisor selama dua tahun. ia asyik di dunia tulis-menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar di cirebon. ia hanya suka menuliskan apa yang dilihatnya depan hati dan matanya. cita-citanya adalah membuat ruang publik yang berisi toko buku di lantai satu, warung kopi dan sekolah taman di halaman luar, perpustakaan di lantai dua, dan museum naskah kuno nusantara di lantai tiga. pekerjaan impiannya adalah sebagai manusia yang senang bagi-bagi ilmu dan pengalaman hidupnya kepada makhluk hidup lain. naskah kumpulan puisi ini ia tulis dari pertengahan tahun dua ribu delapan hingga pertengahan tahun ini. adalah naskah pertama yang ia gunting-tempel-print sendiri, sekedar mengekspresikan karya yang ia lahirkan. didukung oleh penyemangatnya, ia membuat wadah karya sendiri yang diberi nama embunsenja. saat ini sinta sedang fokus pada penulisan dan penelitian naskah-naskah kuno cirebon dan nusantara, pembuatan kamus bahasa cirebon, juga novel sejarah tentang perjalanan seorang filolog, ditambah buku biografi salah satu band death metal di ujungberung, dan yang terakhir adalah menulis tesis. sapalah dia di dunia tulisan mayanya duniasintaridwan.multiply.com dan email di duniasintaridwan@yahoo.co.id :)

from: duniasintaridwan.multiply.com

penantianmu, keakuanku

2007-2010

Waktu merambat cepat, tapi isyarat hatimu tak pernah berubah
Semuanya selalu coba kau simpan dengan rapat walau aku selalu bisa membacanya
Mengapa bertahan?
Hanya untuk wanita yang pernah menggurati nadimu
Ayolah, sekarang coba katakan
Satu kata saja, aku akan mengiyakan dan kan katakan
Ya, kita coba lagi...


***
Malam ini kita dipertemukan lagi, dan semuanya masih sama.
Kamu masih yang dulu, rasanya pun masih sama.
Walau aku tak cukup mampu untuk sekedar mensenyumimu. Ah, masih saja aku merasa bersalah.
Empat tahun berlalu dan rasanya ingin membalas semuanya lebih dari itu.
Jika boleh aku mencelamu, maka aku ingin bilang kalau kamu bodoh-dan kamu boleh bilang aku dungu, kolaborasi yang unik kan? haha.
Kamu memang bodoh, membiarkanku yang katanya kau cintai pergi dengan orang yang kau panggil sahabat. Padahal waktu itu aku juga belum terlalu menyukainya, dasar bodoh!
Dan aku juga selalu terlambat membaca siapa yang memang tepat untuk ku cintai. Ah, cinta mungkin terlalu dini jika waktu itu kita menyebutnya cinta. Bayangkan, waktu itu aku bahkan masih berseragam putih biru. Hadeuhhhh.
Lalu, dia yang katanya sahabatmu itu ternyata menyakitiku dan aku juga sakit, tapi hey kenapa kau tetap tak bergeming?

***
Aku kira semuanya telah berakhir, tapi ternyata semuanya memang selesai tanpa pernah kita mulai. Woi, ini kan zaman emansipasi kenapa tak aku duluan yang mulai?
Ah, aku terlalu merasa bersalah untuk itu.
Sampailah kita dimalam ini, dimana kebekuan masih mendominasi pertemuan kita yang tak disengaja.
Tahukah, aku sekarang sudah lebih ahli membaca matamu, rasamu, dan segala harap tentang aku, hey, aku bisa tahu!
Terimakasih telah menjaga hatiku dihatimu, hehe
Terimakasih untuk tetap menjaga semuanya, semua yang tak pernah kita mulai dan ternyata sulit kita mulai. Walau aku tak tahu dimana letak sulitnya.
Tapi, ya sudahlah..
Terimakasih telah membuatku merasa sangat special dan sangat menyesal.
Hm, jika kisah ini awalnya lain, akankah akhirnya seperti ini?
Aku sih berkhayal kita telah membuat beberapa bab tentang cinta, hehe
Ah, sudahlah waktu itu kita masih kecil kan?

***
Cinta yang tak pernah jadi nyata itu benar-benar ada, dan aku pernah menjadi pemerannya. Jadi sosok yang dicintai tapi tak pernah mau mencintai. Jahatnya jadi aku,ya..

Bab cinta selesai nampaknya, bolehkah aku mengulangnya?
sekarang perannya dibalik, aku yang mencintai dan kau kucintai.
Indah nampaknya..

Tapi, bukankah kau masih yang dulu?

Asyik, mari kita saling mencinta..
Tapi di keheningan saja ya, habis kamu masih cupu tak mau mengaku.


_kamar gelap mati lampu, malam beku ditemani secangkir bintang Nyai sinrid 28.8.10_

Minggu, 22 Agustus 2010

sembunyi, dompet kosong

Hari ini hari ke-13 shaum, tapi aku belum juga bisa puasa. Hari ini aku ga berani membalas sms teman-temanku yang mengajak rapat evaluasi kerja kegiatan BEMJ (sebutlah ospek maba) karena aku tak bisa datang.

Makin hari tubuhku makin tak mau kompromi, tak pernah mau tahu tuannya banyak acara. Yup, aku sakit lagi..

Selain itu, dompet cokelatku yang usang itu benar-benar slimmy. Tak ada ongkos tuk ke jakarta, walaupun hanya 15ribu perak.
Kenapa ga minta ma ortu atuh?

Ini kegiatan luar kuliah, tak ada anggaran untuk itu di mamah!

Kenapa ga bilang sama mereka?
Ah, aku malas di tanya-tanya.
Dan di beri cibiran.
Dan kini, aku hanya ingin sembunyi saja di atas tempat tidurku. Meringkuk sambil mengacuhkan sms yang terus berdatangan. Maafin ipeh kawan! Pliss. .

my immunity attack

Again, and again.
Pencernaanku makin bobrok saja nampaknya, padahal baru juga 19 tahun.
Kata dokter stefan yang imut itu, hihi aku harys ekstra hati-hati kalau mau hidup menyenangkan tanpa gangguan pencernaan dan lambung yang lemah. Yup, konskwensinya adalah mulai sekarang harus jadi orang alim kalo makan. Ga boleh sembarangan kayak dulu. Ga ada lagi deh makanan terlezat di seliruh dunia: MIE INSTAN dalam daftar menu gue. Ah, hampa deh rasanya hidup gue sekarang.

mereka bilang, ini persahabatan

Mereka bilang akan selalu bersama
Mereka bilang jangan ada yang ditutupi
Mereka bilang airmataku punya mereka juga
Mereka bilang kita akan terus sama-sama
Mereka bilang kita ini sahabatan
Mereka bilang kita ini ga boleh pisah

Tapi,
Aku tak pernah merasai kebersamaan di dekat mereka
Aku tak pernah merasa terbasuh sepi
Aku tak pernah tal melewatkan air mata sendiri
Aku tak pernah merasai jadi berarti.

Pantaskah ini disebut persahabatan?
Bolehkah aku kembali mempertanyakan ?

cinta dan diam

Nyanyian sunyi ku lantunkan lagi untuknya. Di sudut maya yang tak tersentuh
tak mampu ku gapai walau hanya serentangan tangan.

untuknya, yang selalu ku cintai dalam diam.

Bulan purna menggenapkan bilangan masanya, zaman terus berjalan dan tetap saja ada yang konstan. seperti kisah ini, tetap tak berubah walaupun waktu terus berjalan.
Ah, kisah yang tak terbalas. terlalu klise..