Pages

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 12 November 2010

warnanovember

PUISI JUGA BUKAN, INI JUGA BUKAN PUISI

***
Sembilan-bulan sebelas-tahun dua ribu sepuluh
Sampai juga aku di satu bulan sebelum bulan terakhir tahun ini
Menuju ini, banyak ku tertatih
Tertawa
Menangis
Sepi
Rinai Hujan
Rinai Air mata
Sendiri
Senjajingga; hmm
Wangi tanah hujan
Langit biru
Koran republika
Facebook
Twitter
Blog ini
Abang
Udara pagi
Menguar ke ubun-ubun
Menyejukkan, memberi tanda; Allah selalu sayang kamu, va!
Di titik-titik saat kamu ingin terkapar menyerah
Saat kamu sesenggukan sendiri; tanpa mau membagi
Saat semuanya hanya tahu satu hal :
Kamu suka tertawa
Tersenyum
Marah, jutek, protes, represi
Sampai tahu; kamu tergila-gila padanya
Dan Allah tetap bersamamu, menjagamu, membantumu menguncupkan mata yang seringkali nakal tak mau tidur di pucuk pagi..
Selalu bersamamu, saat gamang berontak jiwa gamau menenggak racun-racun rutinan tiap minggu : obat memuakkan. Ah, bahkan aku gamau bilang itu obat; RACUN ajah he..
Racun buat lambung sensityipku,
Racun buat psikosomatis yang memunculkan diare dahsyat tiap weekend
Racun buat sakit gigi memuakkan, yang memudarkan senyum.
Racun buat sesek nafas
Haha, ngeluh mulu ge !
• dokter Tian Lucu, ih.


November ini, ada beberapa tanggal penting yang mementingkan keakuanmu, va..
METAMORFOSIS
18 november 2009
Syahid Sundana-Mbak Alfa-Kosan Azzahrah tercinta: SEMUA SKENARIO yang paling Indah dariMu, nuhun ya Allah..

26 November 2007
Si Kakak
Kakak Kedua atau entah keberapa
Ia yang tak pernah bosan menatapi layar hape, membalasi sms adiknya yang : gaptek, culun, movie freak, gila baca.
Thanks kaka, Nuhun Allah, telah mengenalkannku dengannya
Semoga kaka segera bertemu bidadari kaka, entah itu mbak Uli, Teh ndy, (walau aku tetap lebih setuju sama yang kedua, hehe.. maksa) atau siapapun.. aamiin

***
Cerita akan terus berlanjut
Seperti tanggalan, detikan, harian yang tak punya jeda untuk istirahat
Senin ke senin lagi, kilat.
Tiap episode pasti ada bagian menariknya
Bahkan di episode tersedihnya
Ah, kenapa sih sedih-sedih mulu?
Haha..

November ini juga aku bahagia, di add lagi sama teteh Sinta Ridwan, ahiw,ahiw..
Dia penulis favoritku
Memoir hidupnya yang ga sengaja aku temukan di deretan jejalan buku-buku gramedia matraman, terus aku bayar di kasir : lima puluh rebu, mahal nyooo buat kantung mahasiswa kayak aku ??

Tapi sama sekali ga lebih mahal dari pelajarannya tentang hidup
BERTEMAN DENGAN KEMATIAN (Memoar gadis penderita LUPUS)
Ya, bukankah hidup menuju itu?
Tapi, saat kamu masih diberi waktu tuk hidup, maka nikmatilah sampai kamu merasa akan mati

HIDUP HARUS HIDUP
Dengan segala makna
Pada semesta
Sampai setidaknya, ada orang di bumi ini pernah mengingat kehadiranmu di dunia ini
Memberi manfaat bagi orang lain
Yang mencintaimu
Kau cintai sampai mampus
Yang kau benci
Atau yang membencimu sampai mampus
Biarlah, suka-suka..
Lalu, di agustus-september lalu November berkisah

***
Aufa
Gadis cantik, cerdas, dan yang pasti tak serapuh aku
Padahal yang kuliah konseling itu aku; dia kimia
Haha..
Suratan kilat tiap jelang pagi

“ Qiyamulail say..”
“ semangat say”
“ barokallahu”
Ahhh, uhibbukum, ukhti cantik 
Mbakmu iki loh, masih nakal aja. Heu..
Bunda Kayla
Masalahnya yang membelajarkan ku
Tentang cinta
Tentang komitmen
Tentang kejujuran

***
PERUBAHAN
Keniscyaan, iya kah ??
Iya deh..
Kepekaan, empatik, apatis, bodo ah
Latihan,va.
Jangan lelah, jangan mudah menyerah, kayak soundtrack king itu loh
Satu tahun setengah lagi; MENUJU KONSELOR-gerbang awal ke planning lain

Malang, batu,
Bandung, jogja..
Bogor..
Lalu kemanakah, melabuhku?
Ke kota siapa?
Senjajingga akan mendahuluiku
Ia takkan pernah memberiku tempat berlabuh sepertinya; MASA BODOH, AKU HANYA CINTA. ITU SAJA..
Karawang saja atau tidak??
Nemenin mamah, bapak, selamanya..
Bahagiakan mereka yang seumur hidupnya berjuang demi kebahagiaan aku.
Kadang aku terlalu egois pada mereka
Pak bedjo, libur kuliah kamis mpe minggu aja deh..
Biar lama di rumahnya; AKU KANGEN BAPAK MAMA
***
September sampai November ini penuh hujan
Aih, aih tiap sore langit selalu tersaput sepuhan abu-abu
Kayak warna kerudung paris anak-anak FIP
Hujan, hujan, hujan..
Rahmat Allah yang indah
Tanahnya wangi
Basahan pertama; turun ke bumi
Menggelosorkan beban paru-paru

Ah, lega menghirupnya
Seperti hujan yang keberapa waktu itu
Terlalu syahdu aku tatapi dari jendela transjakarta; berdiri ga ada tempat duduk cuy !
Dari Jakarta selatan sempurna tercurah dengan deras, basah, basah, dan basah..
Gedung-gedung tinggi angkuh itu di sembunyikan langit; rasakan
Sampai di dukuh atas masih kelam..
Hujan suka begitu
Pura-pura terlihat kelam; hatimu bagaimana ??

Cerita lain tentang hujan, ia mampu menaklukan Jakarta yang suka songong ini.
Malam senin kapan, lupa aku
Jakarta purna lumpuh
Hujan sesorean sukses melumpuhkan jalanan Jakarta yang minim gorong-gorong
Yup, kampus pasar rebo hampir 3 jam ku lalui.
Macet
Gerah
Pegel
Laper
Dingin
Di 117 bareng efrin
Kuping di sumpel lagu-lagu jepang sampai pengang.
Lagu yang lain sampai dangdut..
Bosan
Dan akhirnya bersabar saja
Hehe..
Di ujung jalan Bogor itu, ku berikan sebulat balsam aku, pelega nafas buat Ibu kernet 117 yang batuk2 mulu.
Katanya : “ Makasih neng, Ibu baru narik satu rit neng, jadi balik dari BSD ke Pulogadung lagi. (Rabbi, lindungi Ibu perkasa ini)

Kalau kata EFEK RUMAH KACA : Hujan jangan marah !

***
Bentar lagi desember
Ujian akhir semester
Belajar…

Cuma pengen bisa bilang; “ Pak, IPK neng naik lagi..”

Setelah itu; liburan
Ahiw..ahiw..ahiw…
Udah ah, mau tidur matanya sepet.
Besok aku akan merangkai jalinan cerita lagi.
Azzahrah, 22: 18 jelang 10 november 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar